NGAWI, SMNNews.co.id – Ratusan kerbau berjalan teratur. Tiap sore, mereka berbaris untuk mandi di sungai, sebelum petang menjelang dan tanpa diberi aba-aba, masing-masing masuk ke kandang.
Itulah kehidupan petani desa dan piaraan mereka di Dusun Bulakpepe, Desa Banyubiru, Kecamatan Widodaren.
Keunikan itu ditangkap Dian Erra Kumalasari, designer fashion pemilik merek Dian Oerip. Dia pun menggelar peragaan busana di desa tersebut, Minggu, (4/4/2021).
Hutan jati dan jalan setapak menjadi catwalk dadakan untuk menggelarkan karya khas Dian Oerip. Produk Dian Oerip sendiri dikenal dengan rancangan khasnya, yaitu berbahan kain etnik dan tenun dari seluruh nusantara.
“Keunikan di Dusun Bulakpepe ini menjadi contoh keselarasan hidup manusia dan alam. Perempuan petani juga tetap memiliki peran, pertanda emansipasi di pedesaan tetap berjalan sesuai kearifan lokalnya,” ungkap Dian.
Sekitar 40 karya ditampilkan para peraga. Mereka menggambarkan kehidupan petani, penggembala kerbau, perempuan desa dan hal natural lainnya.
Dian mengaku, mendapatkan inspirasi dari kehidupan petani serta kerbau di dusun tersebut. Ratusan kerbau yang berbaris ke sungai, dituangkan dalam rancangannya. Ternyata, hal itu, banyak diminati warga manca.
“Saya kirim ke Perancis dan minatnya bagus. Di luar negeri, back to nature adalah tema yang digemari,” ujarnya.
Dian berharap ada produk tenun khas Ngawi. Menurutnya, banyak potensi alam Ngawi yang dapat dieksplorasi untuk dikembangkan dalam karya seni khususnya fashion. Dia juga siap diajak bekerjasama dalam pengembangannya. (ari)