BANYUWANGI, SMNNews.co.id – 12 pelaku tindak penganiayaan antar perguruan silat dalam tiga lokasi yang berbeda akhirnya di tindak tegas oleh Polresta Banyuwangi.
Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Deddy Foury millewa melalui Wakapolresta Banyuwangi AKBP Dewa Putu Eka mengatakan, tiga lokasi tersebut berada di Kecamatan Cluring, Kecamatan Tegalsari dan di Kecamatan Pesanggaran.
Menurut Wakapolŕesta Banyuwangi Dewa Putu Eka, 12 tersangka ini berasal dari beberapa perguruan silat berbeda.
“Beberapa pelaku lainnya masih kita lakukan pengejaran, karena setelah melakukan penganiayaan, mereka langsung kabur,” tutur AKBP Dewa saat Press Conference di halaman Mapolresta Banyuwangi, Senin (13/3/2023).
Atas peristiwa tersebut, lima anggota perguruan silat mendapatkan perawatan karena luka yang diderita. Modus operandi dari tiga peristiwa itu pun hampir serupa.
“Ada yang karena terpengaruh miras, saling ejek kemudian tidak dapat menahan diri, kemudian melakukan tindak pidana penganiayaan,” ujarnya.
Wakapolresta menambahkan, atas peristiwa ini kepolisian bertindak tegas sesuai kesepakatan yang telah dibuat seluruh perguruan silat di Banyuwangi.
Mereka sepakat untuk menindak tegas segala bentuk tindak pidana, baik penganiayaan maupun perkelahian. Meskipun tindakan melawan hukum tersebut dilakukan oleh anggotanya sekalipun. Dan mereka juga sepakat tidak adanya Restoratif Justice atas tindak pidana tersebut.
“Tujuannya untuk menjaga marwah nama perguruan silat yang sejatinya tidak membenarkan adanya tindak pidana penganiayaan atau perbuatan melawan hukum,” jelasnya.
Polresta Banyuwangi pun mengapresiasi seluruh perguruan silat di Banyuwangi yang responsif atas ulah para oknum tersebut, sehingga tidak melebar yang dapat mengganggu kondusifitas Bumi Blambangan.
“Atas perbuatannya para tersangka ini dijerat pasal 170 Ayat (1) KUHP sub Pasal 351 Ayat (1) KUHP Jo Pasal 55 Ayat (1),” pungkasnya. (ric/al)
Temukan Berita Menarik Lainya Disini GOOGLE News !!