HomeBERITA30 Menit bersama Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Rudi Setiawan

30 Menit bersama Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Rudi Setiawan

Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Rudi Setiawan saat Ngopi Bareng Personel Polda Sumsel

PALEMBANG, SMNNews.co.id – Kurangnya rasa percaya (trust) masyarakat terhadap polisi di Indonesia adalah salah satu masalah yang masih dihadapi Polri ketika melaksanakan tugas dan ketika bekerjasama dengan masyarakat.

Tetapi, polisi juga seringkali tidak percaya kepada masyarakat, tokoh masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat ujar Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Rudi Setiawan, S.I.K., M.H saat Ngopi Bareng Personel Polda Sumsel, Jumat pagi (16/12/2022)

Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Rudi Setiawan menanyakan, Pernahkah Anda mendengar warga masyarakat yang berkata, ”Kalau kita melapor ke polisi kehilangan sapi, akhirnya kita akan kehilangan sapi dan kambing”? Dengan kata lain, masyarakat tak percaya bahwa polisi akan melaksanakan tugasnya dengan kompeten. Malahan, masyarakat akan semakin merugi jika berurusan dengan polisi. Pernahkah Anda mendengar anggota Polri yang berujar: ”Warga masyarakat kita saat ini mudah sekali terpancing emosinya dan melakukan tindakan main hakim sendiri”? Dengan kata lain, polisi tidak percaya bahwa masyarakat akan bekerja sama dalam penegakan hukum atau memelihara keamanan dan ketertiban ucap mantan Wakapolda Lampung.

Jenderal Rudi menambahkan dari sudut lain, ilustrasi di atas menunjukkan ketiadaan empati (empathy) di kedua belah pihak. Masyarakat kurang memahami polisi beserta tugasnya dan keterbatasan-keterbatasan yang dihadapi polisi sehingga polisi menilai masyarakat tidak mendukung. Polisi kurang memahami persoalan anggota masyarakat dan masalah keamanan yang mereka hadapi sehari-hari sehingga masyarakat menilai polisi tidak responsif. Kurangnya kemampuan memahami pihak lain beserta perspektif dan kondisi mereka adalah contoh kelemahan empati ujarnya

“Dalam rangka membangun empati antara Polri dan masyarakat, kita perlu memahami kedua kemampuan di atas, yaitu kemampuan saling mempercayai dan kemampuan empati. Empati adalah kunci membina kepercayaan dari masyarakat. Dalam kesempatan ini, kedua kapasitas ini akan dibahas secara mendasar walaupun ringkas,” jelasnya.

Lanjutnya, “Apa yang dimaksud dengan pernyataan, mempercayai. ”Saya mempercayai polisi”, ”Saya tidak mempercayai polisi”, ”Polisi mempercayai masyarakat”, dan ”Polisi tidak mempercayai warga masyarakat”? Kata kata ini akan menjadi motivasi kita dalam melaksanakan tugas dengan meniingkatkan Disiplin dan kemampuan serta Iptek dalam melayani masyarakat serta cepat tanggap apa yang dilaporkan masyarakat dan jangan sakiti Masyarakat selain itu untuk meningkatkan Trust publik dan percepatan sehingga timbul pelayanan cepat dengan Banpol.

“Insyaallah kepercayaan Masyarakat akan kembali ke Polri,” tutup Alumni Akpol 93.

Dari pantauan Awak medis turut mendampingi Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Rudi Setiawan, Kasubbid Mulmed Kompol Masnoni, S.I.K dan Kasubbid Penmas Kompol Yenni Diarty, S.I.K serta beberapa Pamen Pama yang berkesempatan hadir. (jhoni)

ARTIKEL LAINYA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

BERITA LAINYA

Pemkab Asahan Melalui Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan Kirimkan Dua Orang Instruktur ke Padang

ASAHAN, SMNNews.co.id - Pemerintah Kabupaten Asahan melalui Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan mengirimkan dua orang Instruktur yang didalam wilayah Kabupaten Asahan untuk menjadi peserta Kompetisi Keterampilan Instruktur...

Dinsos Kabupaten Asahan Ikuti Forum Silaturahmi Karang Taruna se-Sumatera Utara

ASAHAN, SMNNews.co.id - Pengurus Karang Taruna Kabupaten Asahan dengan antusias menghadiri Forum Silaturahmi Karang Taruna se-Sumatera Utara yang diadakan di Hotel Saka Medan. Forum...

Dinsos Kabupaten Asahan Ikuti Rapat Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Triwulan I di Kabupaten Asahan

ASAHAN, SMNNews.co.id - Pejabat Fungsional pada Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial di Dinas Sosial Kabupaten Asahan menghadiri rapat yang diadakan di Aula E-Planning BAPPEDA...