NGAWI, SMNNews.co.id – Pemkab Ngawi mengadakan tes calon Aparatur Sipil Negara (ASN). Ujian digelar di gedung Eko Kapti, 6-13 Oktober 2021. Tes calon ASN ini pertama dilakukan setelah lebih dari 10 tahun Pemkab Ngawi tidak mengadakannya.
Idham Kharima, Kepala Badan Kepegawaian dan Pelatihan Pegawai (BKPP) Ngawi, ada 2.450 orang mengikuti tes di Ngawi. Pendaftar dari luar Provinsi Jawa Timur, diperbolehkan melaksanakan ujian di tempat terdekatnya.
“Kita terapkan protokol kesehatan seperti sudah memiliki surat vaksin, dites suhu, wajib bermasker secara benar dan dirangkap, serta menjaga jarak,” ungkap Idham Kharima, Rabu (7/10/2021).
Ada 722 formasi yang tersedia untuk menjadi ASN di Ngawi. Sebanyak 200 orang untuk formasi PNS bidang kesehatan dan 45 untuk bidang teknis. Selain itu juga mengisi 85 lowongan untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) bidang pendidikan dan 92 PPPK bidang non pendidikan.
Menghindari kerumunan, panitia membagi waktu tes dalam 20 sesi selama masa pelaksanaan. Tes tahap pertama adalah Seleksi Kemampuan Dasar (SKD) dengan hasil nilai langsung bisa dipantau melalui link youtube yang disediakan panitia.
Panitia sendiri melarang peserta membawa perhiasan, ikat pinggang, arloji dan hape maupun alat komunikasi lain. Tas juga diminta disimpan di luar ruang ujian.
Pelaksanaan tes calon ASN itu, juga ditinjau Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jarmiko sembari melihat penerapan protokol kesehatan di lokasi.
“Semoga tes calon ASN ini bisa mengisi kekurangan tenaga pelayan publik di Ngawi dan bermanfaat bagi masyarakat,” harap Antok, sapaan akrab Wabup Ngawi.
Tingkah peserta sendiri cukup beragam. Ada yang lupa mencetak sertifikat vaksinnya, ada yang menunda masuk ruang karena tiba-tiba merasa grogi, ada pula yang harus keluar lebih dulu meminjam pensil karena lupa membawanya. Sebagian peserta juga mengeluhkan materi tes ternyata sulit.
“Saya sudah berusaha tapi memang tidak mudah, semoga saya masih bisa lolos sampai tahap berikutnya,” harap Aditya, salah satu peserta.
Tes calon ASN akan dilanjutkan ke tahap dua dan dipastikan prokes akan sama ketatnya seperti halnya di tahap sekarang. ***
