Blitar, SMNNews.co.id – Apel Kebangsaan Satu Indonesia yang digelar Pemuda Blitar ini dihadiri Staf Kepresidenan Moeldoko, Asisten utusan Gubernur Jatim, Sekda Kabupaten Blitar, Ketua DPRD Jatim, Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Kapolres Blitar, Dandim 0808 Blitar, Ketua Ansor Blitar, dan tokoh Agama se-Blitar. Jumat (10/6/2022) di depan Kantor Kabupaten Blitar Kanigoro.
Ketua Ansor Kabupaten Blitar sekaligus sebagai Inspektur upacara “Apel Kebangsaan Satu Indonesia ” Hermawan dalam sambutanya menjelaskan. “Yang jelas kita sudah bersepakat untuk bersama, satu pemuda Kabupaten Blitar yang beragam ini, mulai dari perguruan pencak silat atau ormas yang lain bersama sepakat untuk menjadi percontohan.”
“Bahwa pemuda yang berbeda – beda ini benar bisa bersama untuk mewujudkan Blitar dulu adalah tempatnya tokoh pendiri persatuan pemuda nasional, dan sudah saatnya kami bersama pemuda Blitar lainya bangkit untuk menjaga keutuhan, kerukunan, kekompakan, karena Blitar ini sebagai bumi Bung Karno pendiri dan pemersatu Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta ini,” ucap Hermawan.
Pada saat yang sama Bupati Blitar Rini Syarifah dalam paparannya di depan apel kebangsaan menyatakan.” Melalui sambutan ini Pemerintah Kabupaten Blitar, saya menyampaikan selamat datang, kepada Kepala Staf Kepresidenan Bapak Moeldoko yang kami hormati, sungguh terhormat sekali dengan kedatanganya beliau ini, karena sebagai support untuk menjadi Blitar tentram dan sejahtera.”
“Dan saya sangat mendukung dengan diadakanya “Apel Kebangsaan Satu Indonesia” ini, yang dilakukan oleh pemuda se-Blitar ini. Berarti pemuda dan tokoh lintas agama di Blitar sudah ikut menjaga keutuhan antar lintas pemuda dan antara umat beragama, supaya orang yang mau memecah belah atau membuat Blitar tidak kondusif, tidak tercapai, karena dengan adanya pemuda Blitar bersatu.” Tutur Rini Syarifah.
Dari Staf Khusus Kepresidenan Bapak Moeldoko pada sambutan Kebangsaan di depan Apel Kebangsaan menjelaskan. ”Saya memberi apresiasi yang sangat luar biasa kepada lintas pemuda dan lintas ormas di Blitar ini, karena kita harus tetap berpegang ke simbol Pancasila, sebab di dalam Pancasila itu mempunyai turunan supaya kita selalu rukun dan saling menghormati antar lintas budaya maupun keyakinan.”
“Supaya kita hidup bermasyarakat juga ayem serta bahagia, tidak usah kita merasa kita itu pintar dan pandai yang kita butuhkan iyalah saling menolong sesama serta menjaga kautuhan bumi Blitar yang kami cintai, siapa tau di antara pemuda semua ini nantinya bisa menjadi panglima seperti saya.” jelas Moeldoko.
“Karena saya dulu juga anak seorang petani desa, tapi dengan semangat dan tekat kami saya percaya setiap ada niat dan doa Tuhan Yang Maha Esa pasti mengabulkannya, dan saya yakin di antara pemuda semua ini bisa untuk menjadi kebanggaan orang tua dan bangsa yang kita naungi ini.
“Diakhir sambutan saya ini saya berpesan kepada semua pemuda di Blitar ini agar jangan mudah terprovokasi dengan orang yang mau meruntuhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia tanya kami tempati ini, karena negara lain itu sangat iri dengan negara kita, sebab hasil bumi dan pertanianya itu sangat luar biasa, makanya banyak orang asing yang ingin memiliki, tapi dengan bersatunya pemuda seperti ini Indonesia akan kuat dan tak mudah untuk dipecah belah, tapi saya percaya bahwa pemuda itu juga termasuk pengguat bangsa.” Pungkas Moeldoko.
Tadi sebelum acara “Apel Kebangsaan Satu Indonesia” dimulai ada doa bersama antar lintas agama sama ormas serta membaca “IKRAR” pemuda dan lintas ormas. (Adv/kmf/bonaji)
