HomeBERITADarurat! Komisi IX Akan Panggil Menkes dan Kepala BPOM Soal Gagal Ginjal...

Darurat! Komisi IX Akan Panggil Menkes dan Kepala BPOM Soal Gagal Ginjal Menyerang Anak

Anggota DPR RI komisi IX Nurhadi menanggapi terkait obat sirup yang berbahaya

BLITAR, SMNNews.co.id – Anggota DPR RI, Nurhadi mengatakan, Komisi IX akan memanggil Menteri Kesehatan dan Kepala BPOM RI terkait penyakit gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak. Hal itu disampaikan saat dirinya menggelar vaksinasi booster di Desa Pasirharjo, Kecamatan Talun Kabupaten Blitar, Minggu (23/10/2022) siang.

“Tercatat sudah 100 lebih anak meninggal dunia. Ini menurut saya urgent, sudah sangat darurat. Dan kita juga merasa ganjil atas rilis obat yang dilarang beredar oleh BPOM dan Kementerian Kesehatan tidak sama. BPOM hanya merilis 5 merk yang ditarik dari pasaran, sedangkan Kemenkes RI ada 102,” terang Nurhadi.

Nurhadi mengungkapkan, dirinya sempat berkeliling mendatangi beberapa apotek di Kabupaten Blitar. Ia menemukan obat di luar 5 merk yang dilarang BPOM tapi masuk daftar 102 jenis obat yang disebut Kemenkes untuk tidak dijual ternyata masih dipajang seperti Tempra dan Hufagrip.

“Tadi saya sampaikan kepada pemilik apotek untuk dikarantina atau disimpan di gudang walaupun Alhamdulillah, pemilik apotek maupun karyawannya menolak konsumen atau warga yang hendak membeli obat tersebut. Tapi menurut saya yang paling baik harus dikarantina produk-produk itu. Apapun mereknya, yang dirilis Kementerian Kesehatan sebanyak 102 itu jangan dipajang,” pesannya.

Sambung dia, terkait legalitas produk memang ada pada BPOM sedangkan Kemenkes lebih kepada kehati-hatian/antisipasi daripada kasus gagal ginjal akut pada anak semakin banyak korban berjatuhan.

“Saya kira Kementerian Kesehatan dan BPOM harus duduk bersama sambil menunggu hasil penelitian yang sebenarnya sebab hingga kini, pernyataan Kemenkes dan juga BPOM bahasanya masih ditengarai. Muncul juga informasi di sosmed bahwa penyakit itu disebabkan oleh virus tertentu sehingga menimbulkan kebingungan masyarakat,” ujarnya.

“Kami Komisi IX akan secepatnya memanggil dua lembaga tersebut,” tegas Nurhadi.

Ia juga mengatakan, terhadap anak-anak yang menjadi korban, pemerintah selayaknya memberikan perhatian. Untuk itu pihaknya akan mendorong pemerintah daerah maupun pusat.

“Apapun alasannya, yang jelas di sini menurut saya adalah keteledoran pemerintah, khususnya BPOM. Tapi yang paling penting saya kira kedua lembaga ini harus duduk bersama untuk menyelesaikan masalah. Kita dari DPR mengawal,” pungkas Nurhadi. (bonaji)

ARTIKEL LAINYA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

BERITA LAINYA

Bupati Blitar Hadiri Apel Banser dan Ansor Night Run 2024

BLITAR, SMNNews.co.id - Bupati Blitar Rini Syarifah menghadiri Apel Banser dan Ansor Right Run 2024, Sabtu (18/05/2024) di Alun-Alun Kankab Kanigoro. Turut hadir di acara...

Pj. Bupati Pasuruan Pimpin Pelepasan Pemberangkatan 366 Jama’ah Haji

PASURUAN, SMNNews.co.id - Pemerintah Daerah Kabupaten Pasuruan menggelar pemberangkatan para jama'ah haji tahun 1445 Hijiriah/2024 Masehi yang berlangsung dihalaman Kantor Gedung Putih, Komplek perkantoran...

Kepala Kejaksaan Negeri Pasaman Raih Penghargaan Bergengsi The International Awards 2024

PASAMAN, SMNNews.co.id - Kepala Kejaksaan Negeri Pasaman Sobeng Suradal, raih penghargaan bergengsi di Ajang The International Awards 2024 di Pulau Dewata Bali, Sabtu (18/5/24). Dalam...