HomeBERITAGaji GTT - PTT Batal Naik, Anggaran Malah Rasionalkan Pembangunan Fisik

Gaji GTT – PTT Batal Naik, Anggaran Malah Rasionalkan Pembangunan Fisik

Gedung kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek

Trenggalek, SMNNews.co.id –  Adanya pengurangan anggaran pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga di tahun depan berimbas pada rencana pemberian kenaikan tunjangan insentif guru GTT dan PTT. Pasalnya gaji guru honorer di Trenggalek sendiri hingga saat ini masih belum manusiawi, karena penerimaan gaji guru honorer saat ini juga masih jauh dari Upah Minimun Kerja (UMK). Dengan adanya pengurangan anggaran maka tidak jadi menaikkan gaji guru GTT dan PTT, namun akan fokus pada kegiatan yang di prioritaskan. 

Eko Yuniati PLT Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga mengatakan, saat ini gaji tertinggi guru honorer adalah Rp 600 ribu perbulan, itupun harus memenuhi syarat dengan masa kerja diatas lima tahun dan telah memenuhi syarat 24 jam mengajar. Sedangkan guru yang masih dibawah enam jam, daerah tidak memberi insentif namun guru honorer hanya mendapat dari dana Bos. 

“Untuk GTT yang masa kerjanya diatas lima tahun dengan jam diatas 24 jam lebih saat ini telah di beri tunjangan insentif sebesar Rp 600 perbulan yang diambilkan dari dana APBD atau Bosda,” ungkapnya.

Disampaikan Eko, padahal rencana di tahun 2020 untuk tunjangan guru honorer akan ada penambahan namun masih belum jadi. Rencananya akan dinaikkan sebesar Rp 750 ribu dan yang paling rendah Rp 500 ribu. Dari situ mungkin sudah lumayan untuk upaya memberikan kesejahteraan. 

“Karena setelah kemarin dalam pembahasan bersama TAPD diputuskan, yang dirasionalkan kedepan ke arah pembangunan fisik, maka untuk gaji guru honorer GTT dan PTT tidak ada kenaikan,” tuturnya.

Mirisnya lagi, untuk jumlah pagu dari dana Bos sendiri hanya bisa digunakan untuk memberi gaji guru GTT dan PTT sekitar 15 persen. Apalagi untuk PTT di SD, khusus untuk tenaga administrasi atau operator yang hanya dapat gaji Rp 250 ribu perbulan. Padahal tugas pekerjaan mereka di tahun 2020 dengan menggunakan sistem SPBE atau Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik, peran daripada operator ini sangat luar biasa berat. 

“Selain itu karena kepala sekolah SD dan guru SD juga sudah banyak yang masuk pada waktu masa purna, sehingga dengan IT mereka juga belum begitu menguasai,” pungkasnya. (Rud)

ARTIKEL LAINYA

BERITA LAINYA

Pemkab Pasaman Peduli, Bupati Sabar AS Antarkan Bantuan ke Agam dan Tanah Datar

PASAMAN, SMNNews.co.id - Turut prihatin atas musibah bencana alam alam banjir, golodo dan tanah longsor yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten...

Bupati Blitar Hadiri HUT ke-143 UPT Taman Budaya Provinsi Jawa Timur Tahun 2024

BLITAR, SMNNews.co.id - Bupati Blitar Rini Syarifah menghadiri puncak Acara HUT ke-143 UPT Taman Budaya Provinsi Jawa Timur Tahun 2024, Sabtu (18/05/2024) malam di...

Bupati Blitar Hadiri Apel Banser dan Ansor Night Run 2024

BLITAR, SMNNews.co.id - Bupati Blitar Rini Syarifah menghadiri Apel Banser dan Ansor Right Run 2024, Sabtu (18/05/2024) di Alun-Alun Kankab Kanigoro. Turut hadir di acara...