Trenggalek, SMNNews.co.id – Problema dalam hal kesehatan di Trenggalek masih cukup memprihatinkan, pasalnya selain banyaknga keluhan terhadap pelayanannya, pemerintah juga sangat kurang dalam hal merencanakan target kedepan tentang kesehatan. Pasalnya demi memaksimalkan pelayanan kesehatan, pemerintah tidak memperhitungkan sumber daya manusia (SDM) yang ada.
Seperti yang disampakkan Ketua Komisi 1 DPRD Trenggalek Husni Tahir Hamid, ia mengkritisi pembangunan Puskesmas dengan rawat inap. Jika dimungkinkan, untuk Puskesmas yang ada di kawasasn kota dan dirasa masih bisa dijangkau maka pada proses rawat inap agar di fokuskan di Rumah Sakit saja.
“Jadi dalam hal mengoptimalkan pelayanan kesehatan seharusnya juga harus memikirkan keberadaan SDM yang ada, sehingga pelayanan kesehatan di Puskesmas yang ada di perkotaan, tidak harus dibarengi dengan fasilitas ruang rawat inap,” terangnya Selasa, (29/10/2019).
Dijelaskan Husni, jadi rawat inap dimaksimalkan saja dan cukup dilakukan di RSUD Dr. Soedomo. Cermati, kalau memang harus ada, pastinya Puskesmas yang harus melayani rawat inap tersebut hanyalah puskesmas yang ada di pelosok atau jaraknya jauh dari RSUD. Misalkan saja dalam membangun puskesmas juga harus memperhitungkan SDM pelayanannya.
Jika setiap puskesmas ada rawat inapnya, maka harus menambah SDM baru, sepertihalnya dokter jaga dan SDM lainnya. Padahal pada rumah sakit di panggul saja sampai saat ini belum beroperasi karena tidak adanya SDM,” tuturnya.
Ditambahkan Husni, apalagi jumlah tenaga kesehatan di Trenggalek juga sangat terbatas. Dengan dilakukannya optimalisasi pelayanan dengan memperhitungkan jumlah SDM yang ada, diaharapkan kedepannya pelayanan kesehatan lebih fokus dan mampu memberikan pelayanan yang lebih maksimal bagi masyarakat. Dalam hal ini perencanaannya harus benar-benar matang. (Rud)