NGAWI, SMNNews.co.id –Tamparan keras bagi Kabupaten Ngawi saat menjadi tuan rumah Puncak Peringatan Hari Aksara Internasional ke-54 tingkat Provinsi Jatim 2019, Rabu-Kamis (6-8/11/2019).
Ternyata, angka buta huruf di Ngawi terhitung cukup besar yakni urutan ke-13 se-Jatim, kendati kebanyakan terjadi bukan pada usia wajib belajar atau secara umum terjadi pada usia dewasa bukan usia pelajar.
“Peringkat pertama di Kabupaten Sampang, terkecil di Kabupaten Madiun dan Ngawi di urutan ke-13,” ujar Himawan Estu Bagio, Asisten I Pemprov Jatim.
Himawan datang ke Ngawi mewakili Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa membuka pameran pendidikan pada puncak Peringatan HAI, Rabu (6/11/2019).
Torehan dua digit untuk peringkat buta huruf, bagi wilayah Ngawi tentunya memprihatinkan mengingat berbagai kemudahan akses serta kemajuan teknologi, sudah diperoleh daerah-daerah lain di sekitarnya. “Kabupaten Madiun, berhasil mencatatkan diri sebagai daerah dengan angka buta aksara terkecil se-Jatim,” ungkap Himawan.
Menurut Himawan. pengentasan buta aksara harus dilakukan secara terpadu oleh berbagai stake holder dan bukan dibebankan pada Dinas Pendidikan belaka. Pemerintah, harus melakukan pemetaan daerah buta aksara, penguatan progam pendidikan dan terus melakukan koordinasi antara pusat, provinsi dan daerah. “Ini jadi tanggung jawab bersama untuk memerangi buta aksara,” pesannya.
Bupati Ngawi, Budi Sulistyono atau acap disapa Kanang, cukup terkejut ketika mengetahui daerah yang dipimpinnya hampir 10 tahun terakhir ini menjadi peringkat ke-13 angka buta aksara di Jatim.
Namun dia membantah bila Ngawi termasuk dalam zona merah angka buta aksara. Menurut dia, Ngawi masih baik dan dalam zona hijau karena buta aksara di daerah ini pada range usia 29-59 tahun. “Kita jadika evaluasi dan dalam waktu dekat ini akan diterjunkan relawan untuk membantu pengenatasannya, dengan teknik pembelajaran berjenjang,“ ujarnya.
Peringatan HAI sendiri dilakukan di Ngawwi selama dua hari yakni 6-8 Nopember 2019 di Alun-Alun Merdeka. Sedikitnya 38 stand ikut berpartipasi dalam pameran pendidikan di puncak Peringatan HAI ini.
Acara ini dimeriahkan pula festival seni pelajar, festival drum band, seminar literasi sampai pemberian santunan untuk yatim piatu dan warga tidak mampu. (ari)