TULUNGAGUNG, SMNNews.co.id – Makanan tradisional ala Tulungagung yang sarat makna dan kental, hingga do’a para leluhur di panjatkan di tengah wabah Virus Corona (Covid-19). Dengan memasak sayur lodeh tuju rupa (warna), sebagai tolak bala. Nikmat dimakan dan dipercaya bisa menolak musibah. Senin (30/3).
Sayur lodeh tuju rupa memiliki filosofi, menjadi salah satu makanan yang muncul di saat ” PAGEBLUG “. Dalam tradisi menolak bala (musibah) tersebut, dianjurkan untuk memasak sayuran dengan tuju rupa, yaitu Kluwih (nangka muda) bermakna keluarga menjadi yang utama dan harus diperhatikan, kacang panjang bermakna di rumah jangan banyak bepergian, terong bermakna teruskan beribadah, waluh (labu) bermakna jangan mengeluh dan banyak bersyukur , daun so (daun mlinjo) bermakna lebih banyak berkumpul dengan orang soleh dan belajar tentang bencana, kulit melinjo bermakna jangan melihat kasat mata tetapi melihat lebih dalam dan intropeksi diri, tempe bermakna sabar dan tangguh menghadapi ujian. Jika memakan sayur ini kemungkinan tidak terpapar virus corona.
Salah satu warga yang beralamat di Jalan Igusti Ngurah Rai Gang 7 Kelurahan Bago Esti Narutami, dengan berjualan sayur di saat pageblug dirinya menceritakan, ” saya memasak sayur lodeh ini sudah turun temurun dari embah (nenek), yang dipercaya menjadi makanan tolak bala pada saat wabah penyakit atau pageblug seperti ini. Sebelumnya sudah banyak pesanan yang masuk di WA saya, mulai dari teman kerja dan tetangga. Kalau memasaknya memang tidak setiap hari. Ada hari tertentu. Sebelum mengolah masakan sayur lodeh, terlebih dulu berdoa pada yang kuasa dan berdoa pada leluhur, agar supaya sayuran lodeh pageblug tuju rupa ini benar- benar bisa menjadikan penangkal virus corona bagi orang yang memakannya”, ungkapnya.
” Ini sayur tolak bala di musim pageblug, satu bungkus plastik hanya Rp.7.500. Sejak covid- 19 sudah banyak pembeli yang membeli sayur tolak bala. Makan sayur lodeh pedas dengan nasi di jamin nambah- nambah terus, enak rasanya. Saya berharap dengan memasak sayur lodeh, allah menyingkirkan sengkolo, serta terhindar dari segala macam marabahaya, corona secepatnya bisa surut dan menghilang”, jelas Esti Narutami.
Para pembeli tidak perlu repot membeli bahannya. Karena Sayur lodeh pageblug tuju rupa tersebut sudah dijadikan satu dalam plastik, membuat tertarik untuk membelinya.
Widji (52) warga Kenayan percaya, dengan makan sayur tolak bala, bisa menghindarkan diri dari wabah penyakit virus corona. Musim pageblug ini, saya selalu pesen sayur 3 bungkus karena sama keluarga ” Saya tidak bisa memasak sendiri karena bahannya banyak, lebih baik beli karena bahannya komplit. Seusai makan sayur sayur, alhamdulilah keluarga tidak terkena wabah yang sedang menyebar”, terang Widji. (Gusy Indh)
