NGAWI, SMNNews.co.id – Nasib SMPN 3 Paron, Kabupaten Ngawi, sungguh mengenaskan. Dua tahun terakhir, sekolah itu harus vakum karena dinyatakan kekurangan murid. Namun tidak cukup itu saja, kini aset sekolah pun banyak yang hilang tanpa diketahui catatannya.
Sejatinya, di era new normal ini, angin segar memghampiri sekolah yang terletak di Jl. Ngale-Gelung itu. SMPN 3 Paron dibolehkan kembali membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
“Ada yang mendaftar, jumlah yang kami jaring sekitar 53 murid,” ungkap Moch. Darurol Munir, pelaksana tugas (plt) Kepala SMPN 3 Paron, Rabu (24/06/2020).
Uniknya, sarana prasarana di SMPN 3 Paron banyak yang raib secara misterius. Bahkan hal ini juga termasuk barang-barang berukuran besar seperti lemari atau bangku dan meja.
“Barang lain semisal komputer, meja kursi tamu, jangan tanya lagi, tidak jelas rimbanya,” ujar Munir keheranan.
Munir yang sebenarnya bertugas definitif sebagai Kepala SMPN 4 Ngawi, mengaku sejak diminta merangkap jabatan jadi plt Kepala SMPN 3 Paron, keadan sekokah sudah seperti itu. Sarprasnya telah banyak yang hilang misterius.
“Tugas utama sebagai plt ya menghidupkan lagi kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut, saya pun harus siap meski keadaannya begitu,” terangnya.
Hanya mendapatkan 53 murid baru, membuat Munir dihantui rasa was-was. Dana untuk kegiatan sekolah hampir dipastikan terkendala berat.
“Mengandalkan dana BOS jelas tidak ada, karena baru bisa turun tahun depan, itupun mendasar jumlah siswa yang diterima tahun ini,” ungkapnya.
Raibnya pra sarana fisik di SMPN 3 Paron ini memang mengherankan, sekaligus turut menyulitkan langkah Munir untuk melaksanakan lagi kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut.
Bahkan berapa dan siapa guru yang harus dipimpinnya, Munir belum tahu. Dia masih akan konsultasi ke Dinas Pendidikan Ngawi.
Sedangkan dari Dinas Pendidikan Ngawi sendiri, belum ada yang memberikan keterangan mengenai kondisi di SMPN 3 Paron. (iko)
