NGAWI, SMNNews.co.id – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Ngawi menyatakan hanya kebagian dana pemeliharaan jalan sebesar Rp4,5 M di APBD 2021.
Dana itu hanya dapat membeli aspal 155 drum. Diperkirakan, alokasi itu bila digunakan untuk lapis penetrasi hanya bisa memperbaiki jalan sekitar 8 kilometer saja dengan asumsi lebar sekitar 5 meter.
“Kita memiliki jalan rusak sekitar 280 kilometer, sementara di APBD 2021 anggaran pemeliharaan hanya bisa membeli aspal sekitar 155 drum,” ujar Hadi Suroso, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Ngawi.
DPUPR juga masih terkena rencana perubahan alokasi terkait penanganan Covid-19 yang diperkirakan mencapai 50 persen dari seluruh anggaran.
Menurut Suroso, sapaan akrabnya, DPUPR tak akan mengurangi dana perbaikan jalan. Apalagi, banyak ruas jalan kabupaten yang rusak parah seperti antara Paron-Jogorogo atau di lokasi yang sering kebanjiran seperti Kwadungan.
Sedangkan peningkatan jalan, apalagi konstruksi rijit beton, justru akan ditinggalkan saja bila dana tak mencukupi dan akan direncanakan kembali di masa mendatang saat sudah memungkinkan.
“Kalaupun ada perubahan fokus anggaran, alokasi perbaikan jalan kita usahakan tak berkurang. Karena yang ada saja sekarang, masih jauh dari ideal,” ungkapnya.
Komisi 4 DPRD Ngawi juga mendukung niat DPUPR mempertahankan dana perbaikan jalan. Mereka pun berharap infrastruktur jalan menjadi perhatian sebab menopang akses perekonomian masyarakat.
“Perbaikan atau peningkatan jalan jangan dikurangi, kalau perlu ditambah,” ujar Slamet Riyanto, Ketua Komisi 4 DPRD Ngawi.
Kerusakan jalan antar kecamatan di Ngawi mendominasi keluhan masyarakat beberapa tahun terakhir.
Namun, terbatasnya dana serta fokus pembangunan yang mungkin terarah di sektor lain, membuat kerusakan jalan sulit dituntaskan hingga sekarang. (ari)
