SURABAYA, SMNNews.co.id – Pemotongan dahan dan ranting pohon atau biasa disebut perantingan, dilakukan secara massif oleh Pemerintah Kota Surabaya. Hingga akhir pekan ini, ditargetkan perantingan dituntaskan untuk Jl Ahmad Yani dan Jl Darmo.
Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau dan Penerangan Jalan Umum (RTH-PJU) di Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya, Hendri Setianto mengatakan perantingan aan semakin digalakkan saat musim hujan.
“Karena perantingan di Jl Ahmad Yani dilakukan masal ya nanti jalannya ditutup selama pelaksanaan, arus lalu lintas akan dialihkan ke frontage road sisi barat,” ujar Hendri.
Pemkot Surabaya mengumumkan hal itu dalam jumpa pers dan meminta maaf untuk masyarakat yang terganggu dalam aktifitas mereka, termasuk tak bisa menikmati secara leluasa CFD yang biasa berlangsung di Jl Darmo.
“Karena seharusnya kan bebas mobil namun nanti mobil kami akan tetap masuk, kami usahakan sebelum mulai CFD sudah di lokasi jadi tidak terlalu mengganggu,” ungkapnya.
Tambahan personel dari petugas kebersihan dan tim Kadaka juga dilibatkan termasuk bantuan Linmas dan Satpol PP untuk mengantisipasi kerumunan warga mendekati lokasi penebangan ranting. “Kami usahakan ketika CFD selesai, perantingan pun diusahakan selesai,” katanya.
Sedangkan Kepala Seksi Ruang Terbuka Hijau, Rochim Yuliadi, pemotongan pohon dilakukan dengan hanya disisakan cabang-cabang utama saja. Hal ini juga sudah sesuai dengan petunjuk Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Pohon peneduh di Surabaya kebanyakan jenis angsana yang akan lekas bersemi meskipun dipotong nyaris gundul. “Nantinya tetap kami antisipasi tentang gangguan kabel da nada bantuan juga sky walker,” janjinya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika M. Fikser, menjelaskan, perantingan hanyalah salah satu kiat Pemkot Surabaya mengantisipasi akibat perubahan cuaca yang cukup ekstrim sekarang ini.
Saat ini, Pemkot juga terus menambah kapasitas pompa air hingga 5 meter kubik per detik demi mencegah banjir rob. “Pompa air kita disiagakan, apalagi ada prediksi dari BMKG bahwa akan ada kemungkinan banjir rob,” kata Fikser.
Pemkot Surabaya juga telah memasang 16 TV wall yang dipasang di balai-balai RT/RW atau tempat berkumpulnya para nelayan di sekitar pesisir.
Melalui TV Wall itu, para nelayan sudah bisa melihat langsung kondisi cuaca, kecepatan angin dan berbagai hal tentang kondisi saat ini. “Berbagai upaya tersebut kami harapkan dapat mencegah musibah pada saat musim hujan kali ini,” pungkasnya. (Bry/yud)
