Blitar, SMNNews.co.id – Dampak ekonomi dari Virus Corona (Covid-19) bagi UMKM ternyata sangat besar, bahkan dua gudang kue Lebaran buatan Blitar bernilai milyaran yang mestinya dikirim ke berbagai kota dibatalkan.
Hal itu diketahui saat Bupati Blitar Rijanto mengunjungi dan mengecek kondisi UMKM di lapangan belum lama ini. Saat itu, Bupati Rijanto didampingi Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Blitar, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, serta jajaran OPD lainnya, melihat kondisi perekonomian UMKM akibat penyebaran Virus Corona. “Jadi kita ingin melihat langsung dampak Covid-19, terhadap perekonomian di daerah seperti apa,” tutur Bupati Rijanto.
Saat Bupati Rijanto mengunjungi UMKM pembuatan kue kering (Cookies) Kalimasada, diketahui stok kue-kue Lebaran yang sudah selesai dan siap kirim sebanyak 2 gudang senilai sekitar Rp 5 miliar. “Sementara kue yang sudah siap proses packing, ada sekitar senilai Rp 2 miliar. Untuk dikirim ke kota-kota di Indonesia yang biasanya menerima kiriman, ironisnya semua tujuan pengiriman membatalkan. Berarti dampaknya luar biasa,” terangnya.
Bupati Rijanto mengatakan UMKM Kalimasada dan Rumah Jenang mengalami pelemahan ekonomi yang berat, akibat banyaknya pesanan produksi yang dibatalkan. “Namun, untuk UMKM Pernak-Pernik bisa alih usaha membuat masker, yang semula memproduksi aksesoris,” ungkapnya.
Menghadapi kondisi demikian, Bupati Rijanto mengajak para pelaku usaha UMKM tetap optimis dan mencari solusi terbaik untuk menjaga stabilitas ekonomi usaha disaat adanya pandemi Covid-19. “Karena dampaknya sangat signifikanan terhadap perekonomian, beberapa solusi akan dibahas bersama diantaranya mengajak ASN untuk membeli produk UMKM lokal,” tandas Bupati Rijanto.
Jika seluruh ASN bisa menjalankan ajakan membeli produk UMKM sendiri, tentu sangat membantu disaat kondisi seperti saat ini. “Tentunya dengan tetap disiplin menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat, sehingga produk yang dihasilkan tetap memenuhi standar,” pungkasnya. (kmf/jon)
