NGAWI, SMNNews.co.id – Petugas Polres Ngawi melaksanakan patroli dialogis yakni pengecekan dan pemberian himbauan untuk menaati protokol kesehatan pencegahan Covid 19, pada pengelola dan pengunjung lokasi wisata, Jumat (21/5/2021).
Lokasi wisata di Ngawi yang disasar petugas diantaranya, Waduk Pondok di Kecamatan Bringin, Museum Trinil di Kecamatan Kedunggalar, kolam renang Banyurejo di Kedunggalar serta Taman Wisata Tawun di Kecamatan Kasreman.
Di Taman wisata Tawun, tingkat kunjungan wisatawan turun drastis. Apalagi bila mengingat kapasitas Tawun yang bisa menampung hingga 5 ribu orang, ternyata hanya dikunjungi ratusan orang saja.
Saat petugas melaksanakan patroli dialogis di Tawun, taman itu tampak lengang, demikian juga dengan kunjungan di kolam yang tidak sebanyak saat belum ada wabah Covid-19.
Tarno, penjaga loket di pintu masuk Taman Wisata Tawun mengatakan, tiket yang terjual hanya 250 lembar. Tawun yang dikelola Dinas Pariwisata dan Olahraga Kabupaten Ngawi ini juga lama ditutup dan baru dibuka beberapa bulan ini saja dengan disertai aturan protokol kesehatan bagi pengunjung.
“Menurun sekali pengunjung ke Tawun, biasanya paaca libur lebaran begini dalam sehari saja bisa ribuan orang ke sini,” ujarnya.
Patroli dialogis juga dilakukan di lokasi wisata Waduk Pondok di Kecamatan Bringin. Pengunjung terlihat sepi, hanya sekitar ratusan orang saja.
Area memancing juga tidak seramai biasanya dan wisatawan pun kebanyakan dari warga terdekat dengan waduk itu saja.
Di tempat ini, petugas sempat menegur rombongan pengunjung yang abai bermasker.
Sepinya pengunjung juga terjadi di Museum Trinil yang terletak di Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar. Meski jam operasional dari pukul 09.00-16.00 WIB, namun pengunjung yang datang bisa dihitung jari.
Kondisi serupa juga terlihat di kolam renang Banyurejo di Desa Jenggrik Kecamatan Kedunggalar. Hari itu hanya ada 78 pengunjung yang singgah.
Kapolres Ngawi, AKBP I Wayan Winaya menyatakan bahwa patroli dialogis merupakan kegiatan rutin yang ditingkatkan dan tidak hanya dilakukan sekali namun berkesinambungan.
“Hal itu untuk membuat masyarakat tetap ingat dan patuh terhadap protokol kesehatan pencegahan Covid-19, termasuk saat di lokasi wisata,” pungkasnya. (ari)
