NGAWI, SMNNews.co.id – Setelah lama menunggu suaminya tak pulang dari aktifitas memancing, Sri Winarni, warga Dusun Ngarangan, Desa Bangunrejo Kidul, Kecamatan Kedunggalar, harus menerima kabar duka.
Sang suami, Sungkono, 69 tahun, ditenukan telah tewas di tepian sungai Kedung Leri, 600 meter dari rumahnya, Jumat petang (28/1/2022).
“Lama ditunggu tidak pulang padhaal memancing seharian, malah tiba-tiba yang datang kabar bahwa suami saya sudah meninggal,” ujar Sri Winarni sambil menangis.
Sungkono dikenal sebagai pemancing dan biasa di Sungai Kedung Leri yang masih berbatasan dengan hutan jati. Jumat siang, seperti biasa, lelaki itu pamit pada istrinya akan memancing.
Sekitar pukul 18.00 WIB, Sungkono tak kunjung pulang. Istrinya pun memibta tolong pada tetangganya bernama Subari, untuk menyusul Sungkono ke sungai.
Betapa terkejut Subari saat menemukan Sungkono terbujur di pinggir sungai. Posisinya terlentang dengan kepala di sisi timur.
Subari lantas memberitahukannya ke perangkat dan kepala desa, kemudian Kades Bangunrejo Kidul, Suparno, melaporkannya ke Polsek Kedunggalar.
Jenazah Sungkono sempat dites anti gen namun hasilnya non reaktif. Perutnya kembung, namun kepala, leher dan struktur rangka aman serta tidak ditemukan tanda kekerasan fisik.
Pensiunan pegawai Perhutani ini juga diperkirakan sudah meninggal sekitar 2 sampai 3 jam sebelum ditemukan. Di dekat tubuhnya masih utuh tergeletak tas pancing warna merah, 3 buah joran, sandal jepit, sabit, sebuah pisau dapur dan payung.
Diduga, Sungkono terkena serangan jantung. Hal ini diperkuat keterangan tetangga yang mengatakan bahwa seminggu sebelumnya Sungkono pernah pingsan karena kembung dan masuk angin. Dia pun diantarkan pulang.
Meninggalnya Sungkono, oleh keluarga diterima sebagai takdir, mereka menolak jenazah diotopsi dan segera memakamkannya. ***
