
NGAWI, SMNNews.co.id – Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Ngawi mengajak generasi muda untuk lebih peduli pada sejarah.
Ini diwujudkan dengan mengajak puluhan anggota Pramuka Kwarcab Ngawi mengadakan tour ke Museum Trinil, di Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar, Sabtu (15/08/2020).
Hal itu juga sekaligus sebagai cara memperingati Hari Pramuka yang jatuh sehari sebelumnya.
Mengingat adanya masa pandemi Covid-19, protokol kesehatan untuk mencegah mata rantai penularan virus pun diberlakukan.
Diantaranya dengan mengatur jarak peserta sejak keberangkatan, memakai masker, menyediakan sarana CTPS serta handsanitizer.
“Penerapan protokol kesehatan ini juga harus dipatuhi adik-adik anggita Pramuka yang ikut, bahkan jarak duduk dalam bus pun kita atur, satu kursi hanya untuk satu orang,” ungkap Zainal Fanani, Kabid Kebudayaan Dispora Ngawi.
Kendati Museum Trinil merupakan salah satu tujuan wisata sejarah yang ada di Ngawi, namun ternyata tetap ada anggota Pramuka yang merupakan pelajar di daerah ini, belum pernah ke Museum Trinil.
Kehadiran petugas dari Balai Pemeliharaan Cagar Budaya (BPCB) yang menerangkan ihwal fosil yang tersimpan di dalam museum, membuat para pandu mendapatkan gambaran tentang kehidupan masa purba di sekitar Trinil.

Petugas juga menjelaskan peran peneliti Belanda bernama Eugene Dubois, sebagai penemu fosil kera berdiri tegak yang kemudian disebut phythecanthropus erectus itu.
Kegiatan Tour de Museum itu sendiri merupakan salah satu kegiatan yang didanai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik, BOP Museum dan Taman Budaya tahun 2020, dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Adanya kegiatan Tour de Museum menjadi ajang pengenalan bagi para pelajar dalam memahami pentingnya pelestarian benda bersejarah, terutama yang ada di daerah sendiri. (ari)