TRENGGALEK, SMNNews.co.id – Upaya DPRD Trenggalek untuk memutus mata rantai Virus Corona Disease (Covid-19) di wilayahnya menjadi agenda serius saat ini.
Dengan telah adanya himbauan dari Menteri Keuangan bahwa anggaran DAK fisik yang belum dilaksanakan bisa digunakan untuk menanggulangi dampak Covid-19.
Tidak hanya itu, saat ini DPRD juga masih melakukan evaluasi pemotongan anggaran seperti anggaran perjalanan dinas serta pos anggaran lain.
“Kita bisa menggunakan anggaran perjalanan dinas serta Bimtek anggota DPRD, karena jika tidak digunakan hanya akan menjadi silpa,” kata Doding Rahmadi, Wakil Ketua DPRD Trenggalek, Selasa (31/3/2020).
Dijelaskan Doding bahwa, dengan agenda penundaan kunjungan kerja serta kegiatan lainnya, maka anggaran tersebut akan vacum artinya tidak digunakan. Maka dari itu, dari pada anggaran tersebut menjadi silpa alangkah bermanfaatnya jika digunakan untuk penanganan dampak Covid-19. Karena dengan jangka waktu tiga bulan kedepan jika anggaran perjalanan dinas tidak digunakan, maka anggaran itu akan menjadi silpa.
Apalagi saat ini kegiatan rapat menggunakan video conferens, itu juga bisa memotong anggaran yang juga bisa dimasukkan. Dengan adanya status tanggap darurat dengan melakukan fisikal distansing, Doding menuturkan anggaran juga bisa diambil memakai anggaran tidak terduga.
Namun misal masih kurang, eksekutif bisa mengajukan anggaran mendahului PAK. Selain itu Menteri Keuangan telah menghimbau agar tidak menggunakan dana alokasi khusus, seperti DAK fisik itu dihentikan. Entah itu nanti akan ditarik ke pusat atau langsung digunakan pihaknya masih menunggu instruksi dari pusat.
“Saat ini kita masih menyisir anggaran apa saja yang bisa di gunakan, tentunya ini menjadi satu kesatuan bersama pemerintah daerah,” pungkasnya. (Rud)