HomeJAWA TIMURBLITARGeger Temuan “Khuluk” Mahkota Raja Majapahit, Ternyata Dibuat di Jaman Milenial

Geger Temuan “Khuluk” Mahkota Raja Majapahit, Ternyata Dibuat di Jaman Milenial

Petugas dari Tim Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan tengah memeriksa dengan seksama.

Blitar, SMNNews.co.id – Ternyata, Berdasarkan hasil penelitian Tim Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan terhadap mahkota logam yang ditemukan empat hari lalu di sungai Dusun Candirejo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, diketahui bahwa Khuluk/mahkota itu bukan benda bersejarah peninggalan jaman Majapahit, Jumat (17/4/2020).

Penelitian yang dilakukan tim BPCB dengan datang langsung ke lokasi. Mereka segera melakukan penelitian dan memeriksa benda yang diduga peninggalan Jaman Majapahit yang ditemukan, Senin (13/4/2020).

Ada 4 orang Tim BPCB Trowulan yang tiba dilokasi, langsung menuju sungai kecil lokasi tempat ditemukannya mahkota logam yang sempat dikira ember besi. Bersama Muriyat, juru rawat Candi Kali Cilik yang dekat dengan lokasi penemuan. Disana tim yang terdiri dari arkeolog Nugroho Harjo Lukito dan Nonuk Kristiono, serta Korwil Blitar Bondan Siswanto dan Setyo Wahyudi.

Mahkota dari logam tersebut ditemukan di dasar sungai, yang kedalamannya sekitar 40cm oleh Wasito ketika akan mencari pasir sungai untuk dibuat pot bunga.

Dari olah lokasi penemuan tim menuju rumah pasangan suami isteri, Wasito dan Endri yang menyimpan mahkota dengan bobot sekitar 2,69 kg.

Mahkota dengan berat 2,69 kilogram. Menurut Nugroho, benda ini terlalu berat untuk ukuran mahkota yang dipasang di kepala seorang raja atau petinggi kerajaan. Selain itu, material yang digunakan dalam mahkota biasanya berupa emas dan tipis, sehingga ringan jika digunakan. Hal ini berbeda dengan mahkota temuan Wasito yang memiliki berbahan dasar kuningan.

Mahkota kuningan ini sengaja dibuang dan dibiarkan berkarat dengan tujuan menimbulkan kesan antik. Hal ini merupakan salah satu strategi untuk mendompleng harga jual di mata kolektor barang antik. Dipastikan Kuluk atau Mahkota Raja Majapahit ini dibuat di jaman milenial.

“Pengrajin seperti ini banyak sekali dan cara seperti ini sering dilakukan. Contoh di daerah Peterongan, di Trowulan, banyak pengrajin seperti ini. Saya sering ketemu dengan mereka. Pasarnya mereka rata-rata ke luar negeri,” paparnya. (jon)

ARTIKEL LAINYA

BERITA LAINYA

Dinas LH Kabupaten Asahan Gelar Halal Bihalal

ASAHAN, SMNNews.co.id - Untuk mempererat tali silaturahmi Keluarga Besar Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Asahan menggelar Halal Bihalal dengan seluruh ASN dan Non ASN...

Sinergi TNI – Polri, Lakukan Pamturlalin di Pasar Waru Pamekasan Lancar Terkendali

PAMEKASAN, SMNNews.co.id - Hari Kamis adalah hari pasaran di Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan, anggota Polsek dan Koramil Waru tampak lakukan pengamanan dan pengaturan arus...

RSUD Bangil Gelar Focus Group Discussion (FGD) Bersama Anggota Komisi 4 Dewan DPRD dan Awak Media

PASURUAN, SMNNews.co.id - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangil Kabupaten Pasuruan, Mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bersama Anggota Dewan Komisi 4 Perwakilan Rakyat Daerah...