Blitar, suaramedianasional.co.id – Kota Blitar menandai hari jadinya setiap 1 April dan tahun ini merupakan HUT Kota Blitar ke-113.
Pemerintah Kota Blitar pun menggelar upacara di Alun-alun, dipimpin langsung pelaksana tugas (plt) Walikota Blitar Santoso, sebagai inspektur upacara. Tamoam hadir, pimpinan daerah lain seperti Bupati Blitar, Bupati Malang, Bupati Tulungagung dan Bupati Kediri. Selain itu juga terdapat jajaran Forpimda dan OPD di Kota Blitar.
Peserta upacara tampak unio dengan memakai baju jadul atau jaman dulu. Seperti para pria baju jawa lengkap dengan blangkon atau udeng-udeng. Sedang perempuan memakai baju kain panjang atau biasa disebut sewek oleh warga setempat.
Santoso mengaku bangga meski kota ini kecil tapi produktif serta melahirkan tokoh-tokoh besar negara. Ini tak lepas dari masyarakat yang mewarisi semangat Bung Karno sang bapak bangsa yang berbhineka, arif, dan bijaksana.
“Kota Blitar terus menunjukkan kemajuan ke arah lebih baik. Mulai dari mendapatkan penghargaan kota sehat, kota layak anak, kota peduli HAM, WTP 8 kali, kota Adipura dan lainnya. Dengan peringatan hari jadi ini Kota Blitar akan terus berbenah,” ujar Santoso.
Tema hari jadi Kota Blitar tahun ini, ‘Harmoni Dalam Kebhinnekaan, Wujudkan Kota Blitar Ramah Investasi’.
Di sini pemerintah ingin mewujudkan Kota Blitar ramah investasi dengan cara menjaga kondusifitas dan keamanan, menyediakan tenaga kerja memadai serta penyediaan sarana transportasi.
Dari semua itu tentunya juga tidak serta merta meninggalkan budaya asli warga Blitar. Meski saat ini tengah menghadapi era revolusi industri 4.0 yang serba komputerisasi, tetap tak melupakan jadi diri Indonesia yang Pancasila dan menghargai kebhinekaan.
“Salah satunya berpakaian jadul yang kita terapkan satu bulan penuh di Bulan April bagi ASN di Kota Blitar dan para siswa, merupakan wujud implementasi kepribadian di bidang kebudayaan,” pungkasnya. (jon)