Ngawi, suaramedianasional – Vas-vas bunga aneka warna, tetap indah menghiasi rumah pasangan Kasi (64 thn) dan Poniyem (63 thn) di Desa Tempuran Kecamatan Paron. Vas-vas tersebut merupakan hasil kreatifitas Heri Kuswanto (30 thn), anak mereka yang menderita lumpuh sejak kecil. “Usia 3 tahun, Heri pernah panas, setelah diobatkan malah lumpuh, kedua kakinya tak bisa digerakkan begitu juga tangan kirinya,” ungkap Poniyem, sang ibu.
Sejak kecil, Heri pun harus menerima keadaan dirinya yang terbatas dan sudah beberapa tahun ini aktifitasnya dilakukan di atas kursi roda. Namun, setahun terakhir, kursi rodanya sudah mulai rusak dan harus diganti.
Keinginan Heri untuk membantu kedua orangtuanya memang sangat besar. Walau kondisi fisiknya terbatas namun dia tetap ingin mandiri dan bepenghasilan sendiri. Apalagi setelah sang ibu menderita katarak. “Saya ingin membantu orangtua dan kini juga harus giat menabung agar bisa memiliki kursi roda baru,” ujar Heri.
Semula Heri tertarik menganyam namun karena hanya bisa menggerakkan satu tangan, hal itu sulit dia lakukan. Heri kemudian menemukan kecocokan dengan membuat vas bunga dari kain handuk yang dapat dilakukannya dengan satu tangan saja. “Satu biji vas bunga harganya antara Rp 10 ribu sampai Rp 25 ribu, kalau laku, sebagian untuk membeli bahan lagi,” katanya.
Saat ini pembeli vas bunga hasil produksi Heri baru para tetangga di dekat rumahnya. (ari)