NGAWI, SMNNews.co.id – Samuel, 11 tahun, pelajar SD Margomulyo I, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, dengan sigap menyingsingkan lengan bajunya. Dia pun membiarkan vaksinator dari Puskesmas Ngawi Kota, menusukkan jarum suntik berisi vaksin sinovac ke tubuhnya.
“Tidak sakit kok, tadi malah tidak terasa,” ungkap Samuel saat ditanya rasanya divaksin, oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Jumat (17/12/2021).
Jawaban berani juga dilontarkan Marta, seorang siswi SDN ini. Di depan Khofifah, Marta sudah mengerti bahwa vaksin itu penting agar ada kekebalan kelompok untuk menangkal Covid-19.
“Sakitnya itu hanya sebentar. Saya ingin bisa belajar di sekolah seperti dulu sebelum ada Corona. Kalau sekarang kan hanya separuh yang boleh masuk sekolah, itu pun tiga hari dalam seminggu,” keluhnya.
Harapan anak-anak Ngawi ini juga dipicu kejenuhan mereka untuk melakukan pembelajaran secara daring. Banyak yang mengaku tidak mengerti penjelasan atas pelajaran sekolah, karena banyak pembelajaran dilakukan secara daring.
Pemkab Ngawi sudah sejak 15 Desember 2021 melakukan vaksinasi pada anak usia 6-11 tahun. Sedangkan vaksinasi di SD Margomulyo I pada hari itu diikuti sebanyak 255 murid.
“Meski baru dilakukan 3 hari, namun total yang sudah vaksin dosis pertama, sampai kini tercatat sebanyak 2.968 anak,” ungkap Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko.
Diakui Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Ngawi menjadi satu diantara 5 daerah yang dinilainya berani jadi lokomotif vaksinasi pada anak-anak.
Gencarnya vaksinasi usia 6-11 tahun juga diharapkan mendukung pertemuan tatap muka (PTM) di sekolah. PTM segera normal kembali, termasuk menambah waktu belajar anak di kelas.
Saat ini, sudah banyak daerah di Jawa Timur yang menyusul bisa melakukan vaksinasi pada anak-anak. Total ada 21 dari 38 kabupaten/kota di Jatim yang kategorinya dapat melakukan vaksin pada anak usia 6-11 tahun.
Namun Pemprov Jatim tetap memberi apresiasi pada langkah Pemkab Ngawi dalam penanganan Covid-19 dengan percepatan vaksinasinya. Hal itu juga terjadi sebab vaksinasi di Ngawi dilakukan berbasis pendidikan maupun fasilitas kesehatan (Puskesmas), sehingga distribusi vaksin lebih cepat menjangkau masyarakat.
“Syarat daerah bisa laksanakan vaksin usia 6-11 tahun itu, capaian vaksin umum minimal 70 persen dan vaksin lansia 60 persen. Ternyata Ngawi termasuk 5 daerah pertama di Jatim yang bisa melaksanakan. Salah satu kuncinya ya ternyata keberanian adik-adik kita para pelajar ini,” puji Khofifah. (penulis : Kundari P.S)