HomeBERITAODGJ Divaksin, Ada yang Sembunyi, Ada yang Minta Tambahan Roti

ODGJ Divaksin, Ada yang Sembunyi, Ada yang Minta Tambahan Roti

Pengasuh Pondok Assyifa sedang menenangkan salah satu ODGJ yang ketakutan ketika divaksin.

NGAWI, SMNNews.co.id – Rina Santika, pengasuh Pondok Assyifa di Dusun Berjing, Desa Cepoko, Kecamatan Ngrambe, mengangsurkan sekotak kudapan di depan Darmanto Dwi Cahyono.

Perlahan-lahan, lelaki usia 46 tahun itu, mengembangkan geliginya, tersenyum sambil tangannya terulur mengambil jajanan.

Sejurus kemudian Darmanto keluar dari persembunyiannya, langkahnya tercepuk-cepuk mengikuti Rina. Dia pun pasrah ketika petugas kesehatan mengeluarkan jarum suntik dan menurut ketika benda kecil tajam itu menusuk lengannya.

“Ini biar sehat ya, tidak sakit-sakit lagi,” ungkap Rina Santika.

Rina adalah salah satu pengasuh di Pondok Assyifa, tempat rehabilitasi bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Rina bersama pengasuh lain memang harus sigap membujuk dan pelan-pelan menerangkan pentingnya divaksin Covid-19 bagi ODGJ di pondoknya.

“Ya memang ada saja dramanya, ada yang takut sampai bersembunyi, ada yang banyak tanya-tanya, ada juga yang minta tambahan jajan baru mau disuntik,” ungkap Rina.

Ibu beranak satu ini pun harus dihadapkan efek lain usai ODGJ divaksin jenis Sinovac, yakni mereka jadi mudah lapar. Bila biasanya makan hanya tiga kali sehari, usai vaksinasi maka kru dapur Pondok Assyifa pun memasak lagi.

“Saat vaksin dosis pertama sempat agak terkejut, saya sendiri juga ikut vaksin akhirnya ya merasakan. Sekarang makannya empat kali sehari, bisa sekitar satu minggu efek lapar begini,” ungkapnya.

Pondok Assyifa di Dusun Berjing, Desa Cepoko Kecamatan Ngrambe, adalah salah satu tempat rehabilitasi ODGJ dan menjadi sasaran vaksinasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi. Dosis pertama disuntikkan Juli lalu dan yang kedua pada 1 September 2021 lalu.

Rina pun berharap kekebalan kelompok lekas terbentuk dan Covid-19 segera berlalu. Dampak Covid-19 sendiri juga mempengaruhi kehidupan di pondok sebab keluarga ODGJ jadi terkendala untuk menjenguk mereka.

Menurut Kadinkes Ngawi, Yudono, target vaksin saat ini di Ngawi belum mencapai setengah dari target capaian nasional yakni 70 persen. Namun vaksinasi massal tetap dilakukan di Kabupaten Ngawi sembari terus-menerus memberikan sosialisasi agar warga taat prokes.

“Tercapainya target vaksinasi Covid-19 sendiri juga tergantung pada ketersediaan vaksinnya yang harus menunggu dari pusat. Namun kalau datang ya langsung kita suntikkan pada masyarakat,” ujar Yudono. (ari)

ARTIKEL LAINYA

BERITA LAINYA

Polres Kota Blitar Gelar Binrohtal untuk Tingkatkan Keimanan Anggotanya

KOTA BLITAR, SMNNews.co.id - Pembinaan rohani dan mental atau biasa disingkat Binrohtal yang dilaksanakan Polres Blitar Kota sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas keimanan dan...

Serius Eksplorasi Panas Bumi, Bupati Pasaman Apresiasi PT. MGSu

PASAMAN, SMNNews.co.id - Pekerjaan pendahuluan dan eksplorasi potensi panas bumi di Bonjol, Kabupaten Pasaman yang dilaksanakan PT Medco Geothermal Sumatera (MGSu) yang dianggap serius...

Penyerahan Bantauan Alat Bantu kepada Penyandang Disabilitas yang Dilakukan di Empat Kecamatan Berbeda oleh Bidang Rehabilitasi Sosial

ASAHAN, SMNNews.co.id - Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Asahan menyerahkan bantuan berupa kursi roda, alat bantu dengar, kacamata baca, dan tongkat ketiak kepada...