NGAWI, SMNNews.co.id – Dwi Rianto Jatmiko, Ketua DPC PDI Perjuangan Ngawi yang juga Ketua DPRD sekaligus kandidat cawabup, rupanya gerah juga dengan banyaknya isu bahwa dirinya pecah kongsi dengan calon bupati Ony Anwar dalam Pilkada 2020 mendatang. Bahkan, Mas Antok, sapaan akrabnya, sampai merasa perlu membuat pertemuan bersama awak media pada Rabu malam (18/12/2019).
Di forum bertajuk “Mas Antok Menjawab” ayah tiga anak ini pun menerangkan berbagai fenomena tentang perjalanannya bersama Ony menuju kursi Bupati-Wakil Bupati Ngawi tahun depan. “Ajang bersama teman wartawan ini, juga demi menjawab berbagai hal berkaitan dengan posisi saya sebagai Ketua DPRD, Ketua DPC PDI Perjuangan dan juga sebagai salah satu kandidat di Pilkada mendatang,” ujar Antok.
Antok menyadari berbagai kegiatan yang tidak menunjukkan kebersamaannya dengan Ony Anwar serta masih belum turunnya rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan turut merebakkan isu-isu perpecahan pasangan Ony-Antok saat Pilkada nanti. “Ada beberapa pihak yang sengaja membangun opini seperti itu, bahkan terkadang lebih tahu dari pengurus PDI Perjuangan sendiri,” katanya.
Antok pun menerangkan, perjalanan panjangnya sebagai kader PDIP tak harus menjadi senjata untuk meraup kursi kekuasaan sebagai bupati. Ony yang saat ini sudah berpengalaman 10 tahun sebagai wakil bupati, memiliki berbagai kemampuan dan pengalaman yang mumpuni. Karena itulah, saat mendaftar di DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ngawi mereka masing-masing mendaftar sebagai calon bupati.
“Namun setelah fit dan proper test, mendasar survey dan melihat berbagai keadaan yang ada, maka proses mendapatkan rekomendasi DPP PDI Perjuangan, kami sudah merupakan pasangan yakni Mas Ony sebagai cabup dan saya untuk cawabup,” ujar Antok.
Antok pun berani menjamin 99 persen pasangan Ony-Antok tak akan pecah dan mendapatkan rekomendasi DPP PDIP. “Saya jamin 99 persen!” tegasnya.
Kepercayaan diri ini juga didukung berbagai sokongan parpolnya sendiri. Diantaranya, Kabupaten Ngawi dalam Pilkada 2020 dianggap cukup siap dan termasuk kelompok pertama yang rencananya akan keluar rekomendasi. “Tentu anggapan siap ini melihat pula kekuatan calon yang dipasangkan,” ungkapnya.
Antok juga mengaku telah mengantongi restu dari DPP PDI Perjuangan untuk memasang gambar sosialisasi ke masyarakat sebagai pasangan cawabup mendampingi Ony Anwar sebagai cabup. “Sekali lagi, saya menjamin 99 persen pasangan Ony-Antok ini juga direstui dan mendapat rekomendasi DPP PDI Perjuangan,” tuturnya.
PDI Perjuangan sendiri di Kabupaten Ngawi termasuk yang paling kuat. Partai ini meraup perolehan total 20 dari 45 kursi yang ada di DPRD. Bahkan fraksinya mendapat satu orang tambahan anggota dari Hanura. Posisi ini menjadikan PDI Perjuangan adalah satu-satunya partai di Ngawi yang dapat mengusung calon sendiri tanpa harus berkoalisi dengan lainnya. “Namun kami tetap menjalin komunikasi dan parpol yang membuka pendaftaran, kami pun mendaftar ke mereka,” ujar Antok.
Adanya jaminan rekomendasi dari DPP PDIP untuk Ony-Antok, akan menjadi tiket mereka melenggang ke KPU. Nama keduanya juga cukup kuat sehingga peluangnya terbuka luas untuk memenangkan pilkada di Ngawi tahun depan. (ari)
