JOMBANG, SMNNews.co.id – Puluhan petani dengan menaiki traktornya, memadat jalan KH Wahid Hasyim Jombang tepat depan Kantor Pemerintah Kabupaten Jombang, Selasa (21/2/23).
Mereka menggelar aksi lantaran merasa geram dipersulit untuk mendapatkan BBM jenis solar bersubsidi. Tidak hanya naik traktor, para petani juga membawa poster berisikan sindiran. Usai traktornya diparkir, para petani berkumpul untuk melakukan orasi.
Nampak beberapa anggota kepolisian dan satpol PP yang melakukan penjagaan.
Salah satu petani yang turut antusias mengikuti aksi tersebut Hendro Prasetyo (31) mengatakan, para petani di Kabupaten Jombang sudah geram dengan dipersulit untuk membeli Solar di beberapa SPBU di Kabupaten Jombang.
“Kami para petani di sini sudah bingung untuk mencari dan membeli solar. Soalnya kenapa, di beberapa SPBU di Kabupaten Jombang ini sudah menolak para petani untuk membeli solar subsidi. Meskipun kami sudah membawa surat keterangan dari desa, tetap saja dipersulit dan tidak diperbolehkan. Makanya kami geram dan gelar aksi saat ini,” ujarnya kepada awak media.
“Kalau dalam aturannya kan kita sebagai petani cukup membawa KTP dan surat keterangan desa, untuk membeli solar subsidi itu. Tapi pada faktanya di lapangan (SPBU) masih ada saja yang tidak memperbolehkan dan mempersulit kami. Jadi di beberapa SPBU itu menyuruh kami untuk melengkapi persyaratan yang lainnya, dan itu banyak serta mempersulit dah pada intinya,” sambung Hendro.
Untuk itu pihaknya memutuskan menggelar aksi dengan warna warni isi tuntutan. Sementara itu diharapkan Pemerintah Kabupaten Jombang mampu memfasilitasi cara patani untuk mendapatkan BBM jenis solar bersubsidi tersebut.
“Ada beberapa tuntutan, namun pada intinya kami meminta agar Bupati Jombang menfasilitasi petani agar mempermudah untuk membeli BBM bersubsidi. Dan kepada Pemkab Jombang melalui dinas pertanian, agar mensosialisasikan langsung kepada kami seputar cara mendapatkannya itu,” katanya.
Hendro berharap tuntutan petani dapat dipenuhi. Jika tidak, ia mengancam akan kembali menggelar aksi.
“Harapannya tuntutan kami ini dikabulkan semua. Kalau tidak dengan jangka waktu 14 hari ini, maka kami para petani akan kembali unjuk rasa lagi dengan massa yang lebih besar,” tandasnya.
Tak lama berselang, sejumlah perwakilan petani ini diperkenankan untuk memasuki kantor pemerintah setempat.
Di sana, mereka akan bertemu dengan M. Shaleh, Staf Ahli Bupati Bidang Hukum Pemerintahan Kesra dan Politik Kabupaten Jombang.
Sementara itu audiensi berlangsung cukup singkat, sekitar 30 menitan. Kemudian, para petani membubarkan drii. (pj)
Temukan Berita Menarik Lainya Disini GOOGLE News !!
