TRENGGALEK, SMNNews.co.id – Penggabungan (regrouping) dua sekolah dasar di Trenggalek yakni SDN Dermosari 2 dan SDN Pucanganak 2, menjad kajian Komisi IV DPRD Trenggalek. Komisi IV juga melakukan sidak ke kedua sekolah tersebut untuk melihat secara langsung mendesak tidaknya regrouping dilakukan.
Menurut Mugianto, Ketua Komisi IV, salah satu alasan regrouping adalah tidak tercapainya kuota siswa sesuai pagu BOS yakni sedikitnya 60 siswa dalam satu sekolah. Dia membenarkan hal itu terjadi di sekolah yang telah dikunjungi komisinya. “Saat kami ke sana, siswanya hanya sekitar 34 orang,” jelas Mugianto.
Namun, jumlah murid yang sedikit bukanlah menjadi pijakan satu-satunya sehingga memaksa diadakan penggabungan sekolah. SDN Dermosari 2 dan SDN Pucanganak 2 dalam pandangan dewan, adalah dua sekolah yang ada di daerah perbatasan Trenggalek-Ponorogo dan terhitung terpencil.
Sekolah itu merupakan satu-satunya yang terdekat bagi masyarakat setempat. “Sedangkan jarak untuk lokasi sekolah lain ada, namun radiusnya cukup jauh, padahal rata-rata siswa bersekolah dengan berjalan kaki,” terangnya.
Mendasar kepentingan masyarakat inilah, Komisi IV bertekad akan mempertahankan kedua skeolah tersebut agar tidak perlu mengikuti program regrouping. Bahkan melihat kondisi masyarakat dan sekolahnya, justru pemerintah seharusnya meningkatkan sarana pra sarana yang menunjang kegiatan belajar mengajar di lembaga tersebut.
Dia berharap, ke depan sekolah-sekolah di daerah pinggiran pun tetap akan berprestasi, kreatif dan berinovasi. Muganto juga berjanji komisinya terus akan memantau proses-proses regrouping, bila memang mendesak dan urgen, dewan pun akan mendorong regrouping dilakukan, dengan disertai alasan yang kuat. (Rud)
