HomeBERITASalah Satu Sekolah Dasar Diduga Lakukan Jual Beli Buku LKS Melalui Paguyuban

Salah Satu Sekolah Dasar Diduga Lakukan Jual Beli Buku LKS Melalui Paguyuban

Kepala sekolah SDN Kebalenan 1 Banyuwangi Tatik Sugiwati

Banyuwangi, SMNNews.co.id – Salah satu sekolah Dasar Negeri yang ada di Banyuwangi diduga lakukan jual beli buku LKS kepada siswa lewat paguyuban sekolah.

Padahal dalam Permendikbud yang baru semua mata pelajaran bisa diakses melalui aplikasi yang sudah tersedia.

Kepala sekolah SDN Kebalenan 1 Banyuwangi Tatik Sugiwati menjelaskan, penggunaan dana Bos tak cukup untuk menjangkau kebutuhan siswa terutama Buku.

“Setiap tahun dana bos kita arahkan untuk dibelikan buku. Buku yang dibelikan dana bos meliputi buku paket dan buku pendamping (LKS), namun sementara yang ditanggung dana bos hanya berupa buku paket pertema dan perbidang studi sedangkan untuk buku LKS belum ditanggung dana bos,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Rabu (20/7/2022).

Ia juga menjelaskan tidak ada kewajiban siswa membelikan buku sekolah. “Kemarin jamanya kepala sekolah yang sebelumnya, dana Bos diperuntukkan kebutuhan mebeler, dan yang sekarang diperuntukan untuk buku. Meskipun, siswa tidak memiliki buku pendamping itu tidak masalah bahkan gurunya tidak menyuruh beli, jadi kalau yang berminat silahkan berhubungan dengan penerbitnya,” tuturnya.

“Paguyuban itu tidak menyuruh untuk membeli buku, disini kalau memang tidak mampu bisa menunjukan surat keterangan tidak mampu dari kelurahan, nantinya murid akan dibelikan dari uang bos bahkan bisa dari guru,” imbuhnya.

“Saya disini juga mengajak guru untuk iuran guna membelikan buku bagi siswa yang tidak mampu, meskipun siswanya hampir 600 anak tapi selama ini tidak ada masalah,” jelasnya.

Menurutnya, paguyuban ini tidak ada salahnya mengajak wali murid membeli buku pendamping karena kebutuhan masing-masing siswa berbeda.

“Kalau tidak ada buku pendamping bisa saja kurang lengkap, tapi bukan berati jika hanya memiliki buku yang dari dana bos nantinya siswa tidak bisa pintar. Disini cuma menyarankan bagi yang ingin beli buku pendamping dari pada beli satu-satu bisa beli barengan,” katanya.

Dan mereka yang ingin membeli buku pendamping tersebut, penerbit akan langsung datang ke sekolah dan penerbit akan menitipkan buku itu di sekolah. “Saya tidak mau kesanya guru yang jualan buku, lebih baik penerbitnya saya datangkan ke sekolah dan saya persilahkan komite sekolah yang menyampaikan kepada wali murid,” ungkap tatik.

Sementara pengakuan salah satu pengurus paguyuban yang berinisial (I) mengatakan, Paguyuban tidak menjual buku LKS, jadi saya dan walimurid kebingungan jika anak-anak kami ini tidak ada LKS mengingat LKS itu kami anggap penting untuk kegiatan belajar.

“Jadi kami sepakat melalui paguyuban ini, mengajak wali murid lainya yang ingin membeli buku LKS dengan harga 240 ribu akan kami data, itupun kami tidak memaksa kepada setiap wali murid. Dan yang menyediakan pihak sekolah, jadi kami beli LKS disekolah setornya juga disekolahan,” katanya. (rica)

ARTIKEL LAINYA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

BERITA LAINYA

Stop Bullying, Polres Pamekasan Gencar Lakukan Police Goes To School

PAMEKASAN, SMNNews.co.id - Polres Pamekasan gencar melakukan kegiatan Police Goes To School, kali ini dilaksanakan oleh Polsek Palengaan,  Kapolsek Palengaan AKP Ach Supriyadi turun...

Bupati Pasaman Terima Penghargaan dari Gubernur Sumbar

PASAMAN, SMNNews.co.id - Sabar AS, Bupati Pasaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), hari ini menghadiri upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional dan Hari Otonomi Daerah XXVIII...

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan Hadiri Upacara Bendera pada Peringatan Hardiknas 2024

ASAHAN, SMNNews.co.id - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan Supriyanto hadiri Upacara Bendera pada Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2024 yang di laksanakan di Halaman...