NGAWI, SMNNews.co.id – Laju motor matic warna merah yang dikemudikan Indriana, warga Desa Beran, Kota Ngawi, mantap mengarah ke sebuah gerbang sekolah dasar warna hijau, Senin (11/10/2021).
Bocah 8 tahun yang ada di boncengannya, tak henti berceloteh di balik masker ganda yang dia kenakan. Bagi putranya, duduk bersama kawan-kawannya di kelas 2 adalah hal baru. Maklum sejak dinyatakan jadi siswa SD, sang putra selalu belajar di rumah akibat pandemi Covid-19.
“Sekarang sudah tercatat jadi murid kelas 2, tapi belum pernah bertemu muka dengan teman-temannya. Makanya sekarang dia bersemangat sekali,” ungkapnya.
Usai memarkir motor, sang anak mencium tangan Indriana, untuk sejurus kemudian berbalik dan lari masuk halaman sekolahnya.
Sekolah dengan pertemuan tatap muka (PTM) tingkat SD nulai digelar kembali di Ngawi sejak 11 Oktober 2021. Ini wetelah PTM setingkat SMP dievaluasi aman-aman saja menggelar pembalajaran PTM.
“Namun, harus tetap menerapkan protokol kesehatan. Pendidik yang berinteraksi dengan siswa dalan PTM, juga sudah divaksin semua,” ujar Sumardi, Kabid Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Ngawi.
Menghindari virus memang tak mudah, Sumardi mengaku siswa hanya masuk dua kali seminggu, tetap bermasker dan berada di kelas maksimal 4 jam saja. Waktu istirahat tidak keluar dan membawa bekal sendiri agar tak jajan.
“Rombel atau rombongan belajar masuknya bergiliran, sedapat mungkin kita juga minta agar orangtua murid tidak berkerumun saat menjemput,” tambah Mardi.
Belajar mengajar di saat Covid-19 masih mengintai, bukan perkara mudah. Apalagi bila dilakukan pada siswa seusia pendidikan dasar. Dinas Pendidikan Ngawi meminta semua pihak bekerjasama untuk patuh penerapan prokes. Hal itu termasuk saat anak berada di rumah demi menghindari resiko adanya virus dapat terbawa dan tersebar di sekolah. ***