NGAWI, SMNNews.co.id – Sejumlah kejanggalan disoroti Komisi II DPRD Ngawi dalam beberapa kali kunjungan lapangan untuk pelaksanaan proyek rehab sekolah dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pendidikan di kabupaten tersebut.
“Ada 10 pelaksanaan rehab di sekolah setingkat SMP yang sudah kami sidak, namun secara pasti berapa sekolah mendapatkan DAK, kami belum tahu,” ungkap Ketua Komisi II DPRD Ngawi, Siswanto.
Politisi dari PKS ini kemudian membeberkan, permintaan dewan ke Dinas Pendidikan untuk mengirimkan jumlah sekolah yang mendapatan rehab dengan bersumber anggaran pemerintah baik pusat maupun daerah, juga belum disampaikan hingga sekarang.
“Kami masih menunggu karena usai sidak-sidak ini, akan kami lakukan rapat bersama dan meminta kehadiran Dinas Pendidikan,” ujarnya.
Sidak yang dilakukan Komisi II pada Rabu (6/11/2019) lalu misalnya, mengunjungi pelaksanaan rehab di SMPN I Geneng, SMPN Gerih dan SMPN Jogorogo.
“Temuan kami misalnya, gambar ada pelaksanaan tidak ada, administrasinya perlu pembenahan ini contohnya terjadi pada penganggaran upah pekerja, tidak adanya dokumentasi proyek sebelum pelaksanaan rehab dan sebagainya,” ungkap Siswanto.
Namun demikian, Komisi II mengaku senang dengan rehab yang dilakukan di SMPN Jogorogo dimana standar bangunan mengacu ketentuan kementerian bahkan fasilitator bersama kepala sekolah sampai rela melaksanakan pelatihan hingga ke Jakarta.
“Itu nanti kita tanyakan pula ke Dindik apakah standar seperti ini hanya dipakai sebagian dan mengapa tidak diberlakukan menyeluruh kalau hasilnya baik,” kata Siswanto.
Sebagian anggota dewan dalam sidak mereka tampak mengetes kualitas bangunan yang sudah dikerjakan. Siswanto sendiri mengaku dari 10 SMP yang sudah dikunjungi, rata-rata sudah hampir tuntas dikerjakan. “Capaian fisik bangunan rata-rata mencapai 80 persen lebih,” ungkapnya.
Kunjungan ke sekolah-sekolah yang tengah dikerjakan renovasinya ini menurut Siswanto juga sebagai bentuk antisipasi agar kejadian ambruknya bangunan sekolah hingga makan korban seperti yang terjadi di Pasuruan, dapat dicegah sejak dini. (ari)