DPC PDIP Ngawi Peringati Hari Ibu dengan Seminar Pencegahan HIV/AIDS dan Stunting

Seminar Pencegahan HIV/AIDS dan Stuntingoleh Departemen Perempuan dan Anak DPC PD Perjuangan Kabupaten Ngawi.

NGAWI, SMNNews.co.id – Banyak cara memperingati Hari Ibu, termasuk yang dilakukan Departemen Perempuan dan Anak DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ngawi, dengan menggelar seminar bertema Pencegahan HIV/AIDS dan Stunting, pada Senin (23/12/2019).

Seminar tersebut diikuti bidan beserta pengurus dan istri pengurus DPC PDI Perjuangan. Seminar ini dibuka Bupati Ngawi Budi Sulistyono dan dihadiri pula Ketua DPC PDI Perjuangan, Dwi Ranto Jatmiko beserta kader dan pengurus PDI Perjuangan beserta para istri.

Masalah pencegahan HIV/AIDS dan stunting, dinilai tak lepas dari peran para orangtua, utamanya seorang ibu, untuk pembentukan generasi penerus yang sehat.

Dimoderatori Nugrahaningrum, seminar ini menghadirkan pembicara Andriyanto, seorang pakar gizi juga doktor ilmu kedokteran, dan Kemmy Ampera Purnamawati seorang dokter.

Andriyanto dalam paparannya banyak memberikan arahan pada para bidan agar mampu memberikan pendekatan tentang pencegahan stunting pada masyarakat. Utamanya pada para ibu.

“Stunting itu bisa dicegah bahkan tidak perlu dengan yang mahal, ASI eksklusif untuk bayi, asupan gizi seimbang untuk anak-anak juga merupakan salah satu cara pencegahan,” ujarnya.

Andriyanto juga banyak memberikan penjelasan mengenai gizi yang tepat untuk orang hamil, bayi maupun balita. Selain itu, perlunya pengetahuan mengenai tumbuh kembang balita bagi seorang ibu serta bagaimana stunting dapat mengancam kesehatan generasi bangsa juga dipaparkan.

Sedangkan Kemmy Ampera Purnamawati, meminta agar masyarakat lebih peduli pada pencegahan HIV/AIDS. Namun, di sisi lain juga harus lebih empati pada penderita. Selain itu, berbagai stigma negative pada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA), juga harus dikikis.

Stigma negatif juga jangan terarah pada anak yang terjangkit HIV/AIDS. Apalagi saat ini banyak ibu rumah tangga baik-baik, dapat saja tertular dari pasangan (suami) yang perilakunya beresiko. “Bisa saja anak-anak tertular karena saat mengandung, ibu adalah ODHA, anak-anak ini juga memiliki hak yang sama untuk tumbuh dan berkembang,” ungkapnya.

Berbagai stigma yang terlanjur melekat pada penderita HIV/AIDS, seringkali juga menjadi menyulitkan deteksi dan pengobatan pada mereka.

Berbagai hal terkait pencegahan HIV/AIDS inilah yang memerlukan peran penting keluarga. Diantara cara pencegahan yang dapat dilakukan, tentu saja menjauhkan kehidupan dari kegiatan beresiko seperti penggunaan narkotika dan seks bebas. (ari)

ARTIKEL LAINYA

BERITA LAINYA

Rakor Bersama SKK Migas, Kapolda Sumsel Komitmen Tindak Tegas Illegal Drilling dan Illegal Refinery

PALEMBANG, SMNNews.co.id - Polda Sumsel tetap pada komitmen awal, melakukan penindakan tegas secara hukum terhadap penyalahgunaan minyak ilegal (illegal driliing dan illegal refinery) Ungkapan tersebut...

Ratusan Personil Polres Blitar Kota Amankan Kunjungan Lemhannas RI

BLITAR, SMNNews.co.id - Ratusan personil Polres Blitar Kota disiapkan untuk mengamankan kedatangan rombongan Lemhannas (Lembaga Ketahanan Nasional) RI di Makam Bung Karno, Blitar. Mulai...

Pembentukan Oraganisasi Paguyuban Jasa Pompanisasi se-Kecamatan Sindang

INDRAMAYU, SMNNews.co.id - Kamis, 16 Mei 2024 telah diselenggarakan Musyawarah Pembentukan Organisasi Paguyuban Jasa Pompanisasi se-Kecamatan Sindang, bertempat di aula UPTD KPP Kecamatan Sindang....