Blitar, SMNNews.co.id – Wabup Blitar Rahmat Santoso dan Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko bersama pengasuh Ponpes Hudatul Muna Dua, Ponorogo. Lulusan pondok pesantren tidak bisa lagi dipandang sebelah mata, karena santri sekarang mempunyai kesempatan yang luas bahkan bisa menjadi pejabat.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Blitar, Rahmat Santoso usai menghadiri Acara Haflatul Imtihan Pondok Pesantren Hudatul Muna Dua, Jenes, Kabupaten Ponorogo, Minggu (19/6/2022).
“Pertama saya mengucapkan selamat, untuk para santri dan santriwati yang baru lulus,” tutur Wabup Rahmat mengawali sambutannya yang khusus diundang sebagai pemerhati pondok pesantren oleh Yayasan Pondok Pesantren Hudatul Muna Dua, Nyai Hj. Siti Roudlotun Nikmah.
Lebih lanjut orang nomor dua di Kabupaten Blitar tersebut menjelaskan santri lulusan pondok pesantren sekarang, berbeda dengan dulu yang masih dipandang sebelah mata. “Karena santri sekarang tidak hanya mendapat ilmu agama, tapi juga keterampilan yang cukup, sebagai bekal melanjutkan pendidikan jenjang selanjutnya maupun mandiri berwirausaha,” jelasnya.
Diungkapkan pria yang menjabat Ketua Umum DPP Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) ini, sekarang banyak santri lulusan pondok pesantren yang bisa berkiprah diberbagai bidang tidak hanya pendidikan. Tapi bisa juga di birokrasi, TNI-Polri, politisi bahkan menjadi pejabat, contohnya Wakil Presiden RI sekarang, K.H. Makruf Amin. “Termasuk saya sendiri, bisa menjadi Wakil Bupati Blitar. Kebetulan saya juga pernah mondok di Pondok Peta, Tulungagung,” ungkap Wabup Rahmat.
Apalagi pemerintah mulai pusat hingga daerah juga sudah memberikan perhatian, melalui program peningkatan kualitas pondok pesantren. Baik dari segi pendidikan, hingga sarana prasarana pendukung. “Oleh karena itu pesan saya untuk para santri, belajar yang rajin serta patuh pada orang tua, guru maupun ustadz dan kiai,” pungkasnya.
Dalam acara ini hadir juga Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, Forkopimda dan beberapa pengasuh pondok pesantren dari Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya.
Sementara itu Bupati Ponorogo, Sugiri dalam sambutannya mengatakan pondok pesantren merupakan benteng bagi generasi muda, disaat transformasi kemajuan jaman dan teknologi. “Melalui pendidikan akhlak atau moral, karena akhlak jauh lebih penting dari ilmu sebagai dasar,” kata Bupati Sugiri.
Akhlak inilah yang didapatkan melalui pendidikan di pondok pesantren, tidak hanya ilmu agama tapi juga tindak tanduk dan uswatun hasanah. Sehingga santri lulusan pondok pesantren, adalah generasi yang unggul. “Sehingga bisa mencetak generasi muda yang berakhlak serta berilmu, yang bermanfaat untuk kemaslahatan umat,” tandasnya.
Terakhir Bupati Sugiri menambahkan kedepan Kabupaten Ponorogo akan dibangun dengan dasar menjadi kota santri yang berbudaya, keduanya akan menjadi kekuatan besar. “Jadi wisata budaya yang dibangun, tapi tetap mengedepan pendidikan agama di pondok pesantren untuk mengurangi dampak dari wisata budaya,” imbuhnya. (bonaji)
