BLITAR, SMNNews.co.id – Bentrok supporter bola saat laga Persebaya vs Arema di Blitar, Selasa lalu, mengakibatkan kerugian meteri hingga ratusan juta.
Kepala Bakesbangpol PBD Kota Blitar, Hakim Sisworo menaksir, kerugian akibat rusuh suporter sementara mencapai lebih dari Rp 250 juta. Petugas merinci, 4 kelurahan di dua kecamatan ikut terdampak dari rusuh yang terjadi di sekitar Stadion Soperijadi.
Di Kecamatan Kepanjen Kidul, lokasi yang dekat stadion tersebut, termasuk parah. “Ada sekitar 6 bekyar sawah, merugikan 25 orang petani pemiliknya,” ujar Hakim.
Selain itu, rusih supporter menyebabkan terbakarnya 14 sepeda motor dan 2 mobil, di Kelurahan Bendo, Kecamatan Kepanjen Kidul.
Kemudian di Kelurahan Kauman sekitar alun-alun ada 8 laporan, 4 kerusakan bangunan dan 4 pemilik warung dan toko.
“Ada juga yang beberapa pemilik warung dan toko yang tidak melapor, karena mengikhlaskan,” ungkap Hakim
Selanjutnya Kelurahan Sukorejo dan Kelurahan Tanjungsari juga ada 3 warga yang melaporkan warung dan toko tempat usaha mereka, ikut terdampak. “Ini baru ada yang melapor juga bahwa ada perampasan HP dan uang,” tandasnya.
Bukan hanya korban material, namun korban luka juga mencapai 6 orang. Para korban terdiri dari 2 warga Blitar, 3 warga Surabaya dan 1 warga Tulungagung.
Pasien asal Surabaya dirujuk ke RSUD dr Soetomo, 1 korban patah kaki dirujuk ke RS Saiful Anwar dan seorang lainnya dirawat di RS Aminah Blitar. “Seluruh biaya pengobatan, dibiayai Pemprov Jatim,” tuturnya.
Kerugian material terbesar lainnya, adalah dari banyaknya kendaraan yang dibakar, roda dua maupun mobil.
Hakim menyatakan, warga yang turut menjadi korban bentrok supporter segera melapor ke Kantor Bakesbangpol untuk didata dan disetorkan ke Bakesbangpol Jatim.
“Daftar kerugian akan dikirim ke provinsi besok Jumat 21 Februari 2020, selanjutnya akan dicek, dan diproses oleh provinsi,” pungkasnya. (jon)