Trenggalek, suaramedianasional.co.id – Setelah gagal naik kasta ke Liga 2, tim kebanggaan masyarakat Trenggalek, Persiga, terus menuai kritik dari beberapa pemerhati sepakbola lokal, tak terkecuali, Akbar Abbas, mantan Ketua Persiga. Keberadaan pemain luar daerah ternyata belum bisa mengangkat prestasi tim. “Seharusnya Tahun 2018 adalah momentum kebangkitan sepakbola bola Trenggalek, tapi sayang harus menerima kenyataan pahit, ” terang Akbar Abbas, Kamis (17/1).
Dijelaskannya, jika melihat komposisi tim dan kualitas pelatih seharusnya bukan persolan sulit bagi Alvin dkk untuk lolos ke Liga 2.
Jika dibandingkan dengan tim – tim lawan kualitas Persiga jauh lebih mentereng. “Ini artinya, kehadiran pemain luar daerah belum menjamin tim berprestasi. Biaya yang dikeluarkan juga tidak sedikit, ” imbuhnya.
Pria yang pernah menjadi Ketua DPRD Kabupaten Trenggalek, 2009- 2014 ini, berharap agar para petinggi Persiga untuk mempertimbangkan kembali menggunakan jasa pemain luar daerah.
Pemain – pemain lokal hasil binaan klub juga tidak terlalu jelek. “Saya kira untuk kompetisi Tahun 2019 skuat Persiga harus didominasi pemain lokal, ” cetusnya.
Selanjutnya, menurut dia, pemerintah daerah juga harus ikut hadir dalam mengangkat prestasi sepakbola di Trenggalek dengan membantu dari sisi keuangan dan penggunaannya disesuaikan dengan aturan yang berlaku.
“Persedikab Kediri adalah salah satu contoh tim yang banyak menggunakan pemain lokal dan berhasil lolos ke babak berikutnya dengan mengalahkan Persiga, “ungkapnya.
Abbas sepakat dengan banyaknya permintaan dari beberapa pihak untuk menghidupkan kembali kompetisi internal Persiga sebagai modal menciptakan pemain – pemain berbakat asli putra daerah.
“Negara – negara yang maju sepakbola nya selalu berbanding lurus dengan kompetensi yang baik “pungkasnya. (ags)