NGAWI, SMNNews.co.id – Pembatasan akses jalan yang banyak dilakukan warga di Ngawi, selama dua hari terakhir, menjadi kontroversi di masyarakat.
Pembatasan akses jalan biasanya atas inisiatif warga sebagai salah satu cara mencegah lalu lalang masyarakat sehingga patuh social distancing. Hal ini tampaknya juga mendapat restu Bupati Ngawi sekaligus Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Budi Sulistyono.
“Bukan menutup namun melakukan pembatasan akses jalan, agar ada kontrol atas arus keluar masuk warga, pendatang pun terpantau,” kata Kanang, sapaan akrab Bupati Ngawi ini.
Kanang menegaskan, warga Ngawi yang keluar rumah harus memakai masker dan hanya untuk kepentingan sangat mendesak.
Warga juga sebaiknya menahan diri dengan tinggal di rumah dulu sampai ancaman wabah Covid-19 dapat diatasi. “Jangan lupa bermasker, agar tidak tertular dan menulari,” ungkapnya.
Di Kabupaten Ngawi sampai saat ini masih belum ada positif Corona, namun telah memiliki 253 ODP dan 16 PDP dengan dua pasien PDP meninggal dunia sampai Senin (20/04/2020).
Hal ini menjadikan semua pihak harus saling menyadari dan bersedia bekerjasama untuk mencegah terpapar virus Corona.
Soal pembatasan akses jalan, menurut Kanang, tidak boleh menutup total. Warga harus tetap menyisakan akses jalan agar kebutuhan ekonomi masyarakat tetap terakomodir.
Pembatasan akses jalan di berbagai desa di Ngawi, juga dipahami warga sebagai salah satu kiat mengantisipasi masuknya warga dari luar daerah atau pemudik. (ari)