NGAWI, SMNNews.co.id – Realisasi penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) di bidang pendidikan menjadi salah satu fokus perhatian bagi Sumarsono, Kepala Dinas Pendidikan Ngawi.
Sumarsono sendiri baru saja menduduki jabatan Kadindik Ngawi, setelah dilantik 17 September lalu. Dia mengaku akan lebih mempelajari lagi untuk pantauan dan pengawasan pada proyek revitalisasi sekolah, pengadaan dan rehab kelas.
“Jumlahnya kan memang besar dan mencakup pada lembaga sekolah SD dan SMP, tentu saja kami harus pantau dengan ketat,” janjinya.
Soal pelaksanaan DAK tahun ini, tidak lagi swakelola ke lembaga sekolah namun dikerjakan dengan kontraktual melalui lelang tender.
Menurut Sumarsono, sistem kontraktual ini menuntut kewaspadaan darinya selaku kepala dinas yang juga pengguna anggaran. Apalagi jumlah DAK yang turun ke Ngawi cukup besar, menzapai 36,393 M. Dana itu mengucur untuk revitalisasi 11 SMP, pengadaan kelengkapan laboratorium, rehab SD dan sebagainya.
“Saya akan segera koordinasi dan dalam tempo dekat ini akan segera melakukan moniyoring dan evaluasi,” tegasnya.
Pelaksanaan proyek-proyek fisik terdanai DAK tahun 2021, sudah dilihat oleh Komisi 2 DPRD Ngawi.
Sebagian hasil sidak itu menemukan beberapa kekurangan terutama soal kualitas pengerjaan yang dilakukan kontraktor pelaksana.
Selain itu, fungsi pengawasan dsri konsultan pebgawas juga harus ditingkatkan sehingga mutu proyek dapat diaqasi dan terjaga. (ari)