MALANG, SMNNews.co.id – Kopi saat ini merupakan produk yang sangat populer di seluruh dunia, termasuk Uni Eropa. Bahkan Uni Eropa memiliki jumlah konsumsi kopi tertinggi di dunia, dengan 40,25 juta kantong dengan berat 60 kg digunakan setiap tahunnya.
“Di Itali misalnya, konsumsi kopi per kapita rata-rata mencapai 5,6 kilogram per tahun. Ini peluang sangat besar. Dan Kadin ingin lebih mengenalkan produk kopi Malang ke pasar Uni Eropa. Hal inilah yang mendasari kami untuk mengajak Duta Besar Uni Eropa mencicipi kenikmatan kopi khas Malang,” ujar Wakil Ketua Umum Kadin Jatim Bidang Pertanian dan Pangan Edi Purwanto, Malang, Rabu (1/2/2023). Dikutip dari laman Doskominfo Jatim.
Tumbazz Kopi Malang ditempati ngopi bareng bersama Duta Besar Uni Eropa. H.E Vincen Piket, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Wakil Ketua KADIN Jawa Timur Bidang Pertanian dan Pangan Edi Purwanto, Ketua KADIN Kabupaten Malang Priyo Sudibyo, Wakil Walikota Malang Sofyan Edi Jarwoko, Ketua Kadin Kota Malang Edy Wahyono, Ketua Kadin Kota Malang Indro Wahyu Wijoyono. Dan Asosiasi petani kopi, beserta pengusaha keripik buah dan sayur kering.
Dalam kesempatan tersebut Dubes Uni Eropa meminum kopi robusta racikan Wonosari Malang yang terkenal dengan cita rasa khasnya. Ia juga sangat tertarik dengan rempah-rempah kopi yang memiliki manfaat kesehatan bagi pria.
“Sangat nikmat. Kripik buahnya juga sangat enak,” ujar Vincen, dalam rilis Kadin Jatim yang diterima, Kamis(2/2/2023)
Edi Purwanto mengapresiasi kehadiran Duta Besar Uni Eropa di Malang, mengatakan kehadirannya akan membantu meningkatkan kontak dan kerjasama perdagangan barang-barang Malang yang dikirim ke Uni Eropa. Ekspor kopi Jawa Timur ke Uni Eropa akan menjadi USD 73,998 juta pada tahun 2022, dengan volume 19,263 ton.
“Ekspor kopi Jatim ke Uni Eropa masih kalah jauh dengan Vietnam karena jalur distribusi menggunakan transportasi laut. Kalau Vietnam kan lewat darat, jadi lebih murah. Kita kalah bersaing karena besarnya biaya distribusi. Ini kita coba bicarakan dengan pak Dubes bagaimana solusinya. Kita ingin meningkatkan pendapatan petani agar kesejahteraan mereka juga ikut terangkat,” kata Edi.
Pada kesempatan yang sama, Priyo Sudibyo, Ketua Kadin Kabupaten Malang menyatakan Kabupaten Malang merupakan salah satu daerah penghasil kopi terbesar di Jawa Timur. Kabupaten Malang memiliki lahan kopi terbanyak di Jawa Timur, yakni sekitar 28,1 persen dari total luas 113.330 hektare yang tersebar di 30 kecamatan.
Selain kopi Amstirdam dan Dampit, beberapa kecamatan lain di Kabupaten Malang saat ini sedang menunjukkan pamornya. Alhasil, kawasan ini semakin dikenal sebagai sentra penghasil kopi. Wonosari, Ngantang, Lawang, dan Singosari adalah contohnya. Hal ini menunjukkan bahwa kopi merupakan salah satu komoditas penting di Kabupaten Malang yang masih terus berkembang.
Misalnya di Kecamatan Wonosari di kaki Gunung Kawi, terdapat kurang lebih 100 hektar lahan kopi dengan produksi rata-rata 1.000 ton per panen, yang mampu menampung 1.200 orang. Namun, sejauh ini produsen kopi di Wonosari telah menjual produksi kopi mentahnya ke pengusaha lokal.
“Justru perusahaan ini yang mendapatkan untung lebih banyak, sementara petani untungnya sedikit. Kadin akan berupaya menjembatani mereka untuk bisa ekspor sendiri. Jika biasanya mereka ekspor melalui pihak lain, maka dengan kehadiran Dubes Uni Eropa ini mereka berharap bisa ekspor sendiri. Karena secara kualitas hingga packaging, produk mereka sudah layak ekspor,” pungkas Priyo Sudibyo. (red)
Temukan Berita Menarik Lainya Disini GOOGLE News !!
