CIREBON, SMNNews.co.id – Perajin Tahu dan tempe di Kabupaten Majalengka mulai kelimpungan, pasalnya harga kacang kedelai hingga sekarang tidak kunjung turun, hal ini membuat para perajin makanan tempe dan tahu kelimpungan alias kebingungan, menaikan harga atau berhenti produksi.
Seperti diketahui sebulan lebih harga kacang kedelai mengalami kenaikan, kenaikan harga kedelai yang cukup tinggi membuat para perajin tempe dan tahu harus memutar otak untuk tetap jalan berproduksi, tapi tidak rugi.
Menurut Cahya salah seorang perajin tempe dan tahu saat ini harga kacang kedelai sudah mencapai Rp1.400.000/kwintal, sebelumnya harga bahan pokok tempe dan tahu masih berada dibawah harga satu juta setiap kwintalnya.
Baca Juga : Banyak Terima Laporan Penipuan Melalui Medsos, Ini Himbauan Kasat Reskrim Polres Madiun!
“Sebelum mulai ada kenaikan perkwintal sekitar Rp. 850.000,” ujar Cahya salah satu perajin tahu dan tempe pada awak media , Selasa (8/11/22) lalu.
Dengan kenaikan harga yang cukup tinggi sebagian perajin terpaksa melakukan pengurangan produksi dan sebagian lagi mengecilkan ukuran produksi tahu ataupun tempe.
“Kalau saya lebih memilih menaikan harga penjualan pada konsumen, menjadi 5000, perpotong tempe, sekalipun sempat diprotes pembeli, namun pada akhirnya konsumen dapat memahami,” kata cahya.
Sementara itu pedagang tahu tempe di pasar sindang kasih, Erna mengatakan belum semua perajin tahu dan tempe menaikan harga.
Baca Juga : Hujan Deras dan Angin Kencang di Cirebon, Akibatkan Beberapa Titik Rawan Terendam Banjir
“Ada yang sudah menaikan, tapi kebanyakan masih belum hanya mengecilkan ukurannya saja, menurut dirinya saya menjual tempe masih harga lama yakni Rp. 6000 perpapan,” ujar Erna.
Erna mengaku khawatir pembeli tak mau membeli jika harga tempe di naikan.
“Agar tetap bisa bertahan dan ada untung ya terpaksa mengecilkan ukurannya,” tegasnya. (mdi)
Temukan Berita Menarik Lainya Disini GOOGLE News !!