NGAWI, SMNNews.co.id – Bertemu dengan sosok pria bertubuh sedang ini, langsung tertular aura gembira dan keramahannya.
Pemilik chanel youtube, Lek Dahlan ini, sering dianggap mirip komika Dodit Mulyanto. Apalagi, Dahlan juga gemar dengan stand up komedi.
“Tapi itu ya cuma hoaks saja, makanya saya potong rambut. Kenyataannya saya ini lebih ganteng,” kata Lek Dahlan sambil tergelak.
Lek Dahlan saat ini sudah mengeluarkan 4 single yang semuanya berbahasa Jawa. Semangat Dahlan yang menggebu saat merilis single berjudul Balio Ngawi, sempat kendor begitu melihat tanggapan yang kurang memuaskan saat diunggah melalui you tube.
“Lagunya sendiri bahkan menyebut semua kecamatan di Ngawi, eeh… sambutan masyarakat biasa saja,” ungkap Dahlan.
Ayah tiga anak ini akhirnya kembali merilis lagu Jawa berjudul Loss Dhol. Ini adalah dua kosakata bahasa jawa yang hanya ada dalam pergaulan. Dapat diartikan, sebagai sikap acuh tak acuh walaupun ada hal yang menyakitkan.
Cerita lagu ini dianggap mengena karena isinya tentang komunikasi selingkuhan via WA, bahkan walau dengan mengganti nama kontak.
“Pengalaman seperti itu ternyata banyak yang ikut merasakan,” ungkap Dahlan.
Dahlan juga merilis single berjudul Sarangan Nitip Kenangan, yang ternyata dengan cepat meraih lebih banyak penggemar.
Liriknya yang sedih namun diselipkan kisah jenaka, dengan klip wisata Sarangan, ternyata menarik bagi banyak orang. “Mungkin banyak yang putus cinta di Sarangan, jadi mengena,” ungkapnya.
Dahlan juga merilis lagu tentang perpisahan sejoli karena maut, menjelang pernikahan mereka. “Judulnya Sedhelo Maneh, diunggah dua minggu namun sudah ditonton ribuan orang,” tuturnya.
Pengalaman sebagai wartawan dan penghobi ternak kelinci, ikut memperkaya ide-ide lagu Lek Dahlan. Makin dikenal di youtube, membuat Dahlan juga menerima beberapa tawaran.nyanyi secara off air, meski honornya belum tinggi.
Kini Dahlan akan terus ngebut mencipta lagu-lagu baru. Dalam tempo dekat ini, dia akan segera merilis lagu tentang perjuangan para pahlawan devisa mengais rejeki di negeri orang.
“Lagu-lagu saya selain bahasanya mudah dipahami, sedapat mungkin juga mencerminkan pengalaman banyak orang, dengan begitu, mudah diterima,” pungkas Dahlan. (ari)
