NGAWI, SMNNews.co.id – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid -19 Kabupaten Ngawi, terus menggencarkan rapid test atau tes cepat sebagai langkah antisipasi penyebaran virus Corona.
Bahkan, rapid test juga dilakukan pada belasan kepala sekolah setingkat SMA/SMK dan pengawas, yang mengikuti pelantikan di Surabaya beberapa waktu sebelumnya.
“Titik pelaksanaan rapid dilakukan di pintu keluar perbatasan Mantingan, sejumlah pasar dan kasek serta pengawas yang usai mengikuti pelantikan,” ujar Yudhono, juru bicara Gugus Tugas yang juga Kepala Dinas Kesehatan Ngawi.
Hasilnya, petugas masih menemukan 4 orang reaktif hasil rapidnya dan diperintahkan isolasi mandiri.
“Ini rapidnya gencar agar bisa diantisipasi bila ada klaster baru, mereka yang reaktif ya harus mau isolasi mandiri,” ujar Yudhono.
Rincian rapid test dengan keseluruhan hasilnya non reaktif dilakukan untuk 55 pedagang Pasar Mluwur, 79 orang di Pasar Karangjati, 200 orang di Kedunggalar, 81 orang di Sine, 480 orang di Pasar Beran dan 425 orang di Pasar Walikukun serta di pos perbatasan Mantingan-Sragen sebanyak 75 orang.
“Termasuk untuk kasek dan pengawas sebanyak 12 orang tadi, semua hasilnya non reaktif,” ujar Yudhono.
Hasil reaktif terjadi untuk rapid test di Pasar Jogorogo yakni 2 dari 69 orang yang diuji. Selain itu ada masing-masing 1 orang reaktif untuk tes terhadap 875 pedagang di Pasar Ngawi dan 326 pedagang Pasar Paron.
Mereka yang reaktif, selain isolasi mandiri akan dilanjutkan tes swab. Isolasi mandiri dibantu kecukupan pangan dan gizi yang disuplai Dinas Kesehatan selama 14 hari, berupa pemberian karbohidrat sebanyak 3 kali per hari, susu 2 kali per hari dan vitamin sekali sehari.
“Bila tak ada gejala, meski hasil swab positif, sebenarnya bisa saja isolasi mandiri, namun karena masyarakat belum siap, ya kita jemput dan dirawat di rumah sakit,” pungkas Yudhono. (ari)
