Trenggalek, SMNNews.co.id – Pelaksanaan pembangunan tanggul penahan jalan di Dusun Dawuhan Desa Mlinjon Kecamatan Suruh di protes warga karena dikerjakan asal-asalan. Baru selesai pengerjaan sekitar satu bulan namun kualitas pekerjaan di ketahui warga sangat tidak layak.
Setelah beredarnya protes warga, bahkan ada yang mengetahui satu pekerja sedang membenahi hasil pekerjaan tersebut. Setelah di cek ternyata hasil yang tidak layak tersebut hanya ditutupi atau dibalut dengan semen baru.
“Saya tidak mengetahui bahwa telah ada pekerjaan pembangunan didaerahnya. Karena dalam pengerjaannya tidak ada pemberitahuan atau tembusan kepada pemerintah desa,” kata Dendik Kuncoro PJ Kepala Desa Mlinjon saat di konfirmasi, Selasa (26/11/2017).
Pihaknya hanya mengetahui adanya pembangunan tersebut setelah adanya protes dari warga karena kualitas yang tidak layak. Namun setelah di protes kemarin ia melihat ada salah satu pekerja yang sedang membenahi pekerjaan tersebut, setelah di cek ternyata hanya dibalut kembali dengan semen.
Sementara itu, Nursiah warga setempat juga menerangkan bahwa hasil pengerjaan kurang baik. Sebagai warga yang dekat dengan pembangunan tersebut sangat kecewa, karena itu merupakan tanggul sungai. Jika pembangunannya buruk tentunya akan merugikan.
“Kami berharap, hasil pengerjaan yang telah dikerjakan diperbaiki kembali sebaik mungkin, karena jika datang musim penghujan akan merugikan masyarakat sekitar. Mengingat itu merupakan plengsengan sungai,” terang Nursiah.
Dari data LPSE diketahui pekerjaan tersebut melalui satuan kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dengan nilai kontrak sekitar Rp 135 juta. Pekerjaannya sendiri dimulai pada 29 juli hinggga terselesaikan pada tanggal 11 oktober 2019 dan dikerjakan oleh CV. Lumintu Jaya Abadi dengan pengusul pekerjaan dari pelaksanaan program pokok pikiran (pokir). (Rud)