NGAWI, SMNNews.co.id – Hujan yang mengguyur Kota Ngawi beberapa hari terakhir membuat sejumah pihak semakin menyoroti proyek saluran di Jl Panjaitan yang mangkrak sejak break contract pada Februari 2019 lalu.
Pasalnya, proyek yang gagal diselesaikan PT Tujuh Sembilan Sembilan ini, meninggalkan u ditch yang berserakan dan rentan menggelincir menimpa persawahan warga yang ada di sekitarnya. Apalagi, kejadian tersebut pernah terjadi pada 2019, beberapa waktu usai pemutusan kontrak dilakukan Dinas PUPR terhadap pelaksana.
Proyek di Jl Panjaitan ini sudah dilaporkan ke Kejaksaan beberapa hari lalu. Irwan, si pelapor menilai, ada berbagai dugaan kesalahan yang harus ditelusuri oleh tim penegak hukum. Selain itu, sudah ada pembayaran uang negara dalam proyek ini sebesar 50 persen ditambah denda keterlambatan pengerjaan yang tak dapat ditagih hingga sekarang.
“Kami menilai ada potensi kerugian negara dan pelanggaran hukum di dalam proyek ini, ditambah dengan adanya potensi kerugian yang diderita masyarakat,” ungkapnya.
Kajari Ngawi, Ali Sunhadji, meminta, masyarakat percaya bahwa jajaran Adhyaksa akan serius mengusut semua laporan. Dia juga mengakui selain proyek Panjaitan sudah ada beberapa dugaan korupsi lainnya yang melayang laporannya ke kejaksaan.
“Namun kami juga memiliki mekanisme. Kami lakukan telaah kemudian akan mengeluarkan surat perintah tugas dan hal itu secara internal, namun kami akan rilis bila sudah ada yang ditetapkan sebagai tersangka,” ungkapnya. (ari)
