HomeBERITASetia Berkarya dan Bersastra, Guru MAN I Ngawi Raih Anugerah Sutasoma dari...

Setia Berkarya dan Bersastra, Guru MAN I Ngawi Raih Anugerah Sutasoma dari Balai Bahasa Jatim

Kusprihyanto Namma, dan piagam Anugerah Sutasoma yang diterimanya.

NGAWI, SMNNews.co.id – Sebagai seorang guru Bahasa Indonesia, berjibaku dengan sastra dan teater, adalah sebuah kewajaran bagi Kusprihyanto Namma. Namun siapa sangka, tahun ini, Mas Kus, sapaan akrabnya, berhasil meraih Anugerah Sutasoma, penghargaan bergengsi dari Balai Bahasa Jawa Timur.

“Tentu saja tidak menyangka, karena Anugerah Sutasoma ini bukan lomba atau sayembara sifatnya jadi ya saya tidak pernah mendaftar. Panitia dari Balai Bahasa Jawa Timur yang mencari dan melakukan pengamatan serta evaluasi pada kandidat peraih penghargaan,” ungkap Mas Kus.

Mas Kus pun bercerita bahwa dia tak berharap penghargaan saat setia berkarya dan menggeluti sastra serta dunia teater. Dia hanya berpikir bahwa dunia sastra dan teater harus terus berkembang dan ditularkan ke generasi muda.

“Namun, adanya penghargaan semacam Anugerah Sutasoma ini juga memberikan stimulan yang baik, agar kawan-kawan seniman dan sastrawan di Jatim tetap semangat dan setia berkarya,” pesannya.

Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur menganugerahkan Anugerah Sutasoma untuk kalangan yang berjasa dan berdedikasi dalam bidang kesusastraan Indonesia di Jatim. Penerima penghargaan berhak atas piagam dan uang tunai sebagai hadiah.

Mas Kus yang merupakan guru Bahasa Indonesia di Man Ngawi, sejak muda sudah banyak menulis puisi, cerpen dan beberapa kritik sastra.

Mas Kus juga merupakan pendiri dan pengasuh Teater Magnit, yang tetap eksis sampai kini. Teater Magnit merupakan wadah bagi remaja di Ngawi yang ingin belajar sastra dan teater. Berdiri sejak era 90-an ini, Teater Magnit tetap rajin berpentas hingga sekarang.

“Kalau di Teater Magnit ini, sudah banyak adik-adik yang meneruskan, saya sekarang hanya sekadar memberi semangat saja,” ujar Mas Kus merendah.

Anugerah Sutasoma yang diberikan Balai Bahasa Jatim, diterimakan 21 Oktober lalu di Surabaya. Ada 7 kategori yang diberi penghargaan yaitu Sastrawan Berdedikasi, Komunitas Sastra Terbaik, Buku Sastra Terbaik dalam Bahasa Indonesia dan bahasa daerah, buku Kritik Sastra Terbaik, dan Guru Bahasa Indonesia Berdedikasi dan Guru Bahasa Daerah berdedikasi.

Kusprihyanto Namma adalah peraih Anugerah Sutasoma untuk kategori Guru Bahasa Indonesia Berdedikasi. Sedangkan peraih penghargaan secara lengkap sebagai berikut :

  1. 1. Kategori Sastrawan Berdedikasi: Widodo Basuki (Penggiat Paguyuban Pengarang Sastra Jawa Surabaya, dan redaktur Majalah Jaya Baya)
  2. 2. Kategori karya sastra berbahasa Indonesia terbaik: novel Anwar Tohari Mencari Mati karya Mahfud Ikhwan (sastrawan Lamongan).
  3. 3. Kategori karya sastra berbahasa daerah terbaik: antologi geguritan Mabur Saka Swarga karya Mas Gampang Prawoto (penggiat Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro)
  4. 4. Kategori komunitas sastra terbaik: Bengkel Muda Surabaya.
  5. 5. Kategori buku kritik sastra terbaik: Tuhan dan Manusia-Abdun karya A. Syauqi Sumbawi (Lamongan)
  6. 6. Kategori guru Bahasa Indonesia berdedikasi: Kusprihyanto Namma (MAN 1 Ngawi)
  7. 7. Kategori guru Bahasa Daerah berdedikasi: Gayuh Risdian Saputro (SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo).***
ARTIKEL LAINYA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

BERITA LAINYA

Dinas LH Kabupaten Asahan Gelar Halal Bihalal

ASAHAN, SMNNews.co.id - Untuk mempererat tali silaturahmi Keluarga Besar Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Asahan menggelar Halal Bihalal dengan seluruh ASN dan Non ASN...

Sinergi TNI – Polri, Lakukan Pamturlalin di Pasar Waru Pamekasan Lancar Terkendali

PAMEKASAN, SMNNews.co.id - Hari Kamis adalah hari pasaran di Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan, anggota Polsek dan Koramil Waru tampak lakukan pengamanan dan pengaturan arus...

RSUD Bangil Gelar Focus Group Discussion (FGD) Bersama Anggota Komisi 4 Dewan DPRD dan Awak Media

PASURUAN, SMNNews.co.id - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangil Kabupaten Pasuruan, Mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bersama Anggota Dewan Komisi 4 Perwakilan Rakyat Daerah...