NGAWI, SMNNews.co.id – Polres Ngawi melakukan apel bersama dan simulasi pengamanan dan penanganan masalah di TPS saat Pilkada, pada Sabtu (28/11/2020).
Simulasi menggambarkan situasi di TPS sata hari H pelaksanaan Pemilihan Bupati-Wabup Ngawi. Penekanan terhadap standar protokol kesehatan untuk pencegahan penularan Covid-19, diberlakukan bagi penyelenggara maupun pemilih.
“Kami laksanakan apel bersama dan simulasi ini, untuk mengukur kesiapan personel dalam Pilkada. Kita juga tidak ingin menciptakan klaster baru dalam penyebaran Covid-19 serta siap menjamjn kelancaran dalam pemungutan suara,” ujar Kapolres Ngawi AKBP I Wayan Winaya.
Penerapan standar protkes, juga digambarkan dengan tersedianya sarana mencuci tangan di TPS, pengukuran suhu badan, mengatur jarak antrian serta tetap disiplin memakai masker.
Bagi pemilih juga diberikan sarung tangan sekali pakai. Sementara semua penyelenggara pun memakai faceshield dan sarung tangan.
Simulasi juga menggambarkan bila terjadi insiden warga sakit bahkan pingsan di TPS. Seorang petugas KPPS dengan alat pelindung diri (apd) berupa baju hasmat lengkap, dengan sigap menolong dan telah siap tim kesehatan untuk mengevakuasi.
Aman Ridho Hidayat, Komisioner KPU Ngawi Divisi Teknis, yang turut hadir di kegiatan tersebut menyatakan, secara umum pengamanan di TPS yang digambarkan dalam simulasi sudah berlangsung baik.
Menurut Ridho, perlu diantisipasi untuk mencegah kerumunan di luar lokasi TPS namun dalam areal berdekatan. Area itu tidak dalam jangkauan pengaturan petugas penyelenggara.
“Pengamanan jaga jarak dan tidak berkerumun di areal luar TPS, meskipun berdekatan, tentu tidak dalam jangkauan teman-teman KPPS. Hal ini harus ada bantuan untuk mengaturnya,” ungkap Ridho.
Polres Ngawi akan menerjunkan sekitar 1.600 petugas termasuk 30 personel dari Brimob. Ada 1.798 TPS yang disiapkan KPU, tersebar di 213 desa dan 4 kelurahan se-Kabupaten Ngawi. Sedangkan TPS khusus hanya ada di Lapas.
Apel siaga dan simulasi pengamanan saat hari pencoblosan itu, juga diharap menghilangka kekhawatiran warga dan tetap berpatisipasi saat pilkada kelak. Masyarakat tak perlu takut datang ke TPS dan menyalurkan hak pilih mereka. (ari)