BLITAR, SMNNews.co.id – Walikota Blitar Santoso menjalankan agenda mutasi, promosi dan rotasi ASN (Aparatur Sipil Negara). Sesuai peraturan KEMENDAGRI (Kementerian Dalam Negeri) yang di mana, setelah lewat 6 bulan walikota pemenang Pilkada dilantik, sudah diperbolehkan mutasi, promosi dan rotasi.
Pada Sabtu (02/10/2021) digelar pengguliran mutasi sebanyak 248 jabatan di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar. Adapun yang dimutasi adalah ASN di eselon 2,3,4. Sedang jabatan eselon dua yang masih kosong, yang nantinya diisi dengan mekanisme lelang jabatan, agar jalannya roda pemerintahan bisa berjalan lebih maksimal.
Walikota Santoso mengatakan mutasi ini dilakukan untuk penyegaran agar mereka mendapatkan pengalaman baru, agar pemerintahan berjalan segar kembali. Dan tentunya ada kriteria yang jelas dalam mutasi, promosi dan rotasi ini.
“Saya menekankan. Pegawai ASN bahwa mutasi, promosi dan rotasi adalah hal yang biasa. Saya dulu pun sudah mengalami mutasi, promosi dan rotasi beberapa kali. Yang penting kita mensyukuri atas apa yang kita terima, terpenting kita selalu konsentrasi dan bekerja secara maksimal, InsyaAllah dengan cara itu maka jenjang karir ASN yang bersangkutan bisa berkembang. Karena masyarakat sekarang ini sudah pintar. Bisa melihat mana ASN yang berprestasi, mana yang punya motivasi kerja tinggi, mana yang kerja asal-asalan, masyarakat sudah bisa memilih”, kata Walikota Blitar Santoso.
Handoko Pramono S.E. selaku ketua relawan Satrio (Santoso – Tjutjuk Sunario) mengomentari rotasi mutasi jabatan ASN pertama di pemerintahan Walikota Santoso. Dia menagih janji Walikota, dalam komitmennya memberikan perubahan tatanan pemerintahan lebih baik atau good government. “Pak San dulu pernah bilang, nanti kalau saya menang akan mengadakan reformasi birokrasi,” ujar Handoko menirukan janji kampanye Walikota Santoso.
Setelah Handoko memantau jalannya rotasi mutasi jabatan ASN, dia merasa kecewa. Karena dia merasa bahwa oknum-oknum dari kubu lawan Santoso terdahulu masih menjabat dan malah mendapatkan jabatan bagus.
“Maksudnya kita harapkan oknum yang tidak netral atau mendukung kubu musuh, untuk diberikan jabatan yang tidak strategis. Tapi ternyata rotasi jabatan hari ini berkata sebaliknya dan saya merasa kecewa dengan fakta tersebut”, ungkap Handoko Pramono.
Harapan Handoko sendiri untuk ASN tidak netral, yang mendapat jabatan baru dari kegiatan mutasi ini, dapat bekerja dengan baik dan bisa mendukung kegiatan Walikota Santoso. “Terus terang untuk kepuasan saya selaku ketua relawan Satrio dalam mutasi pertama ini fifty-fifty. Ya senang, ya kecewa”, ujar Handoko.
Penulis : Dani Elang Sakti