Pasaman, suaramedianasional.co.id — Wakil Bupati Pasaman, H. Atos Pratama, batal melantik tiga puluh dua (32) pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman, Jumat (30/8/2019).
Dalam pidato sambutannya, Atos Pratama meminta maaf kepada ASN yang akan dilantik. ” Saya minta maaf kepada Ibu dan Bapak yang sudah bersusah payah untuk datang dan menghadiri undangan pada sore ini, namun sekali lagi saya memohon maaf kepada Bapak/Ibuk, saya tidak sanggup untuk melakukan pelantikan hari ini, karena ada yang tidak sesuai dengan apa yang seharusnya,” katanya.
Atos Pratama juga mengatakan dirinya merasa dizolimi oleh Bupati Pasaman H. Yusuf Lubis. ” Saya dizolimi Bupati Yusuf Lubis, karena dari 32 orang yang akan dilantik, tidak ada satupun berkas yang melalui meja saya, sehingga saya tidak tau menahu dan tidak ada pula paraf saya di daftar nama-nama yang akan dilantik,” terangnya.
Dijelaskan Wabup, Bupati memerintahkan kepada saya dalam suratnya untuk melantik pada Jumat pukul 16.00 WIB, sehingga beredarlah undangan pelantikan. Namun anehnya semua dokumen dan berkas pelantikan baru saya terima pada pukul 17.00 Wib.
Sementara itu kata Wabup, jika dilihat banyak yang akan kehilangan jabatan dari daftar yang diberikan kepada saya, tentu saya akan dipersalahkan oleh mereka yang non job itu nantinya, padahal saya tidak mengetahui sama sekali, terangnya.
“Jika ingin menciptakan pemerintahan yang bagus dan tertib administrasi seperti yang selalu diungkapkan oleh Bupati, bukan begini caranya,” ungkap Atos Pratama.
Ditambah lagi, bupati saat ini ada di tempat, namun tidak menghadiri pelantikan, sementara Sekda selaku ketua Baperjakat juga tidak tampak hadir di sini. ” Ini sama saja dengan memberikan jebakan bola panas atau “titian barakuak” pada saya, padahal saya tidak diikut sertakan. Saya selaku Wakil Bupati Pasaman merasa dizholimi dan merasa tidak dihargai sama sekali, karena semua surat dan dokumen dari Sekretaris Daerah langsung saja ke meja bupati tanpa saya ketahui,” ujarnya lagi.
“Saya sudah siap menghadapi apapun resiko ke depan nantinya, saya juga siap jika seandainya permasalahan ini sampai ke gubernur atau ke Kemendagri sekalipun,” sebutnya lagi.
Menurut Atos, ini sudah yang ketiga kalinya dalam proses pelantikan, “Saya selaku wakil bupati tidak diikut sertakan, di semua dokumem yang masih saya pegang hingga sekarang, jelas bahwa tidak ada satupun paraf saya di sana. Semua pengusulan dan dokumen dari Baperjakat yang diketuai oleh Sekda langsung saja ke meja bupati, padahal saya orang kedua di Pemda Pasaman,” ungkapnya lagi.
“Saya tidak jadi melantik Saudara pada hari ini bukan karena saya benci, tapi saya hanya ingin kejelasan. Oleh karena itu saya akan menemui Bupati terlebih dahulu untuk mengkoordinasikan lebih lanjut,” kata Atos Pratama.
Sementara itu sejumlah masyarakat di Lubuk Sikaping pada media ini mengatakan, seharusnya Bupati, Wakil Bupati dan Sekda harus kompak dan akur dalam menjalankan roda pemerintahan supaya kabupaten Pasaman bisa lebih baik dan terciptanya masyarakat yang agamais, berbudaya dan sejahtera. (Mad)
