NGAWI, SMNNews.co.id – Pembunuhan Tanti Rachmawati, pegawai honorer di Samsat Ngawi, terus menjadi perhatian masyarakat. Sebelumnya, Tanti ditemukan tewas bersimbah darah Selasa pagi (29/12/2021), di sebuah warung es dawet tepi jalan Sambirobyong, Desa Klitik, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi.
Namun saat kasus itu masih diselidiki, pada Selasa malam sekitar pukul 19.00 WIB suami Tanti bernama Teguh Wibowo, ditemukan tewas bunuh diri di rel kereta api masuk Dusun Melikan, Desa Tempuran, Kecamatan Paron.
Kuat dugaan, Teguh jugalah yang melakukan penganiayaan pada istrinya sampai tewas. Hal itu diperkuat dengan menghilangnya Teguh selaku suami Tanti pasca ditemukannya wanita itu meninggal bersimbah darah.
“Kami sebelumnya sedang mencari si suami dari korban pembunuhan ini. Ternyata ditemukan sudah tewas dan diduga bunuh diri menabrak kereta api, pada Selasa malam harinya,” ungkap Kapolres AKBP I Wayan Winaya.
Kapolres Ngawi, AKBP I Wayan Winaya, menegaskan, Tanti Rachmawati dan Teguh Wibowo adalah sepasang suami istri. Dia juga membenarkan, pihaknya menerima keterangan bahwa diantara keduanya sudah tidak harmonis dan sering cekcok.
Tanti juga disebut-sebut ingin berpisah dari Teguh namun sang suami menolak. Kisah pasutri ini akhirnya berujung tragis, yakni Tanti ditemukan tewas dibunuh sedangkan Teguh menabrakkan diri ke kereta api, beberapa jam usai penemuan jenazah istrinya.
Kendati sudah santer beredar desas-desus bahwa Teguh adalah orang yang menghabisi istrinya dan kemudian memilih bunuh diri, namun Kapolres belum mengamininya.
Menurut AKBP I Wayan Winaya, kepolisian masih butuh proses mengumpulkan bukti untuk memastikan Teguh adalah terduga pelaku pembunuhan istrinya.
“Kita masih proses, nanti akan kami umumkan dan rilis secara resmi kepastiannya,” kelitnya.***