NGAWI, SMNNews.co.id – Kualitas proyek di Ngawi selama pengerjaan tahun 2019 ini jadi sorotan DPRD. Komisi IV DPRD Ngawi menggelar rapat dengar pendapat dengan Dinas PUPR, Senin (9/12/2019).
Selain DPUPR, turut hadir pelaksana dan pengawas yang banyak dicecar pertanyaan oleh para politisi. “Kami memanggil Dinas PUPR untuk memberikan evaluasi atas beberapa proyek yang dikerjakan selama 2019 dan memang ada beberapa yang kami anggap kurang terutama secara pencapaian kualitas,” ungkap Slamet Riyanto, Ketua Komisi IV DPRD Ngawi.
Dewan mencatat, ada 10 proyek yang telah dievaluasi. Diantara yang hadir terlihat Kepala Dinas PUPR Hadi Suroso beserta Kabid, Kasi dan staf serta beberapa pengawas.
Pengawas yang turut dipanggil diantaranya terkait dengan proyek Jembatan Patalan-Kendal, Jembatan Gebung-Kedunggalar, proyek jalan rijit beton Dadapan-Jogorogo, proyek Jembatan Gunung Tangis, dan sebagainya. “Ada beberapa catatan kami. Intinya kami minta pengawas itu aktif mendatangi lokasi proyek, sehingga benar-benar melakukan evaluasi,” kata Slamet.
Beberapa temuan dewan selama mengadakan sidak, ada proyek yang tidak ditengok oleh pengawas sehingga pihak pelaksana tidak berada di lokasi pun, tidak mereka ketahui. “Kami sendiri kalau sidak ya sering hanya bertemu tukang,” ungkap Slamet.
Sedangkan Elip, dari CV Graha yang tercatat mengawasi beberapa proyek seperti Jembatan Gebung-Kedunggalar, Jembatan Patalan-Kendal, mengakui bahwa komitmen pelaksana menyelesaikan pekerjaan adalah yang paling utama. “Namun, selama ini kami juga berusaha maksimal,” ujarnya.
Lain lagi menurut Kamiso dari CV Cipta Prima Pratama, yang tahun ini mengawasi proyek jalan Paron-Jogorogo, mengakui dievaluasi dewan akibat berem jalan belum sempurna. “Sudah ada mutual check (MC) bahwa berem itu tidak ada masalah,” katanya.
Evaluasi dewan terhadap proyek-proyek 2019 akan diteruskan dalam waktu dekat dengan bertemu kontraktor pelaksana. (ari)
