MALANG, SMNNews.co.id – Genap empat puluh hari sudah tragedi Kanjuruhan berlalu, dimana pada saat itu 137 nyawa melayang sia-sia yang diakibatkan tembakan gas air mata oleh petugas ke arah tribun dan menimbulkan kepanikan pada saat itu, sehingga menimbulkan banyak korban meninggal dan sebagian yang lain mengalami cedera akibat terinjak-injak.
Tragedi Kanjuruhan adalah tragedi terburuk dalam sejarah sepak bola Indonesia, namun sayang aroma ketidak percayan aremania pada proses penyidikan dan penyelidikan oleh kepolisian membuat Aremania “nagih” keadilan dalam penyelesaian kasus tragedi Kanjuruhan yang akan di gelar pada Kamis (10/11/2022).
Baca Juga : PNS di Kota Malang Berpakaian Serba Hitam, Wali Kota Malang : Ini Bentuk Hormati Korban Tragedi Kanjuruhan
Seperti di ungkapkan oleh salah satu TIM TGA yang tak mau di sebutkan namanya menyatakan, bahwa keadilan adalah harga mati dan tidak bisa ditawar lagi.
“Jadi kami mohon saudara-saudara semua mendukung Rapat Akbar Rakyat Malang Melawan pada 10 November 2022 dengan melaksanakan aksi massa,” jelasnya
Ada beberapa tuntutan yang disuarakan dalam aksi yang akan dilaksanakan besok pagi yaitu, pertama Seret, Tangkap dan Adili seluruh Aktor dibalik Tragedi Pembantaian Massal 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan.dan juga seluruh eksekutor lapangan (penembak gas air mata) Tragedi Pembantaian Massal 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan.
Kedua, Jadikan Tragedi Pembantaian Massal 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan bukan Kejahatan Biasa tapi Kejahatan Hak Asasi Manusia.
Ketiga, Bayar Ganti Rugi (Restitusi atau Kompensasi) segala kerugian yang diderita seluruh Korban dalam Tragedi Pembantaian Massal Tragedi 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan.
Informasi yang dihimpun SMNnews, aksi tersebut akan dimulai pada pukul 09.00 titik kumpul massa ada di stadion gajayana malang dan bersama-sama long march menuju balai kota Malang dengan membawa 137 mobil ambulan serta 135 keranda mayat yang akan mengiringi aksi. (yoe)
Temukan Berita Menarik Lainya Disini GOOGLE News !!