HomeBERITABagong Aktivis Sosial : Kayu Itu Upah Dari Perhutani Dikumpulkan, Nanti Dijual...

Bagong Aktivis Sosial : Kayu Itu Upah Dari Perhutani Dikumpulkan, Nanti Dijual dan Hasilnya Diduga Dibagi Dengan Oknum Perhutani

Puluhan kayu ditemukan dipermukiman warga

BANYUWANGI, SMNNews.co.id – Puluhan kayu ditemukan dipermukiman warga tepi hutan bukan tanpa sebab, pasalnya tumpukan kayu tersebut adalah Upah ia (salah warga-red) bekerja sebagai pengangkut kayu milik perhutani.

Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Bagong salah satu aktivis sosial warga curahjati, Dusun Bulusari, Desa Grajakan, Kec. puwoharjo menurutnya pihak perhutani dianggap semena-mena terhadap warga tepi hutan yang bekerja sebagai pengangkut kayu milik perhutani namun para pekerja itu tidak dibayar penuh sehingga warga merasa dirugikan, kata Bagong saat dikonfirmasi dirumanya, Jumat (4/11/2022).

Awalnya perhutani itu katanya sering kehilangan kayu sehingga perhutani meraziah dirumah rumah penduduk Curahjati, Dusun Bulusari dari sini perhutani menemukan tumpukan kayu.

Dihari yang sama datanglah warga kerumah saya untuk memberitahukan bahwa kayunya diangkut oleh perhutani menurut pengakuanya, kayu tersebut hasil upah dari ia bekerja sebagai pengangkut kayu diperhutani karena perhutani memberikan upah kepada pekerja tidak penuh separuh dibayar dengan uang dan sisanya dibayar dengan kayu itupun mereka pas angkut kayu sepengetahuan Mantri dan Mandor,” ujarnya.

Baca Juga : DPU CKPP Banyuwangi Sapu Bersih Kabel Liar dan Tiang Tak Berizin

Masih kata Bagong, setelah saya mendengar cerita dari salah satu warga tersebut saya langsung menelphon orang perhutani jika saya juga mengetahui adanya tumpukan kayu disalah satu warga kampung sosial utara.

“Tolong jangan hanya warga Curahjati Dusun Bulusari saja yang dirazia, kampung Sosialpun harus diraziah karena sama sama pekerja ďiperhutani dan itupun kayu yang ditimbun milik pekerja dikumpulkan jadi satu lalu dijual dan hasilnya dibagi kepada para pekerja dan oknum perhutani itu sendiri,” terangnya.

Bagong juga menambahkan, jangan warga saja yang disalahkan kitapun juga punya bukti jika perhutani bermain-main dilahanya sendiri, jika waktunya tebangan beberapa oknum perhutani salah satunya yang berinisial (J) sering mendatangi pengepul kayu minta sangu. Salah satu pekerja pengangkut kayu (YN) membenarkan jika perhutani tersebut jika waktu bayaran (gajian) pekerja tidak diberi upah full sisanya kayu, jadi habis bayaran kami para pekerja pulang bawa kayu itupun sepengetahuan pihak perhutani tapi mengapa ketika kayu tersebut setelah terkumpul malah diraziah dikatakan bahwa kita pekerja pencuri tidak punya bukti surat kepemilikan kayu,” katanya.

Waka Adm Banyuwangi selatan Muhlisin

Sementara itu Mantri Perhutani wilayah Banyuwangi selatan (J) membantah keras jika pihaknya dituduh sering mendatangi rumah pengepul kayu.

“Demi Allah saya tidak pernah lakukan itu dan tidak pernah datang ke salah satu pengepul kayu dan saya siap dikonfrontir dengan orang tersebut,” cetusnya.

Waka Adm Banyuwangi selatan saat dikonfirmasi Muhlisin mengatakan, kita ini sebenarya habis mengadakan Raziah diwilayah Curahjati, Dusun Bulusari dan menemukan tumpukan kayu jati disana setelah kita proses lalu kita pulang belum sampai dirumah kita ditelfon warga katanya ada lagi tumpukan kayu disalah satu warga.

“Berdasarkan laporan warga itupun kami melucur ke lokasi yang mana telah ditunjukan oleh warga tersebut dan setelah kami cek ternyata memang benar dibelakang rumah ada puluhan kayu jati,” kata Muhlisin.

Baca Juga : Kepala DPU Pengairan Guntur Priambodo : Saya Akan Hentikan Bangunan yang Tidak Miliki Rekomendasi Tangkis

“Itu tadi kita temukan puluhan kayu jati disebuah gudang dibelakang rumah warga  namun pemilik rumh itu sudah kabur kamipun sudah berusaha tanyakan milik siapa kayu itu sebenarnya akan tetapi warga disekitar nya pintu rumah mereka tutup semua,” imbuhnya.

Meski demikian pihak kami enggan melaporkan ke pihak yang bèrwajib  mengingat dia itu masih warga sini dekat hutan biarlah kita beri pembinaan terlebih dahulu karena jika daerah hutan sudah rusak maka hutan yang akan jadi sasaranya. “Dan saya tegaskan pihak perhutani tidak pernah bermain-main saya bersama tim menjalankan tugas dengan benar namun jika ada anak buah saya yang bermain maka kami tidak segan-segan untuk memberi tindakan,” tegasnya. (rica)

Temukan Berita Menarik Lainya Disini GOOGLE News !!

ARTIKEL LAINYA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

BERITA LAINYA

Dinas LH Kabupaten Asahan Gelar Halal Bihalal

ASAHAN, SMNNews.co.id - Untuk mempererat tali silaturahmi Keluarga Besar Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Asahan menggelar Halal Bihalal dengan seluruh ASN dan Non ASN...

Sinergi TNI – Polri, Lakukan Pamturlalin di Pasar Waru Pamekasan Lancar Terkendali

PAMEKASAN, SMNNews.co.id - Hari Kamis adalah hari pasaran di Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan, anggota Polsek dan Koramil Waru tampak lakukan pengamanan dan pengaturan arus...

RSUD Bangil Gelar Focus Group Discussion (FGD) Bersama Anggota Komisi 4 Dewan DPRD dan Awak Media

PASURUAN, SMNNews.co.id - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangil Kabupaten Pasuruan, Mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bersama Anggota Dewan Komisi 4 Perwakilan Rakyat Daerah...