NGAWI, SMNNews.co.id – Inovasi di tingkat desa diharapkan selalu meningkat dan semakin diarahkan pada pembangunan sumber daya manusia serta pengentasan kemiskinan.
Hal itu ditegaskan Roy Rizzano, Kabid Pemerintahan Desa dan Kelurahan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Ngawi. “Kalaupun membangun infrastruktur juga yang arahnya pada pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Roy.
Hal itu dijelaskan Roy Rozzano saat Rapat Koordinasi Evaluasi Program Inovasi Desa, Senin (30/12/2019).
Sedangkan evaluasi pada pelaksanaan Program Inovasi Desa sendiri lebih pada teknis proses maupun capaian hasilnya.
Prawoto, Tenaga Ahli Kabupaten Ngawi, menyatakan, beberapa kekurangan dalam PID yang menjadi evaluasi diantaranya musyawarah antar desa yang belum diperhatikan ketepatan waktu maupun kuorumnya, komitmen ide, adanya kecenderungan keseragaman (duplikasi) inovasi, dan sebagainya.
Mulai tahun 2020, PID sudah tidak perpanjang, namun bukan berarti desa harus berhenti berinovasi dan kreatif. “Justru sudah pernah ada program ini berarti sudah bisa dilepas untuk melaksanakan inovasi yang sesuai dengan potensi dan arah pembangunan di desa-desa tersebut,” ungkapnya.
Adanya inovasi desa, selama ini telah ikut mendorong krearifitas desa dalam melaksanakan program yang inovatif misalnya di bidang pariwisata, infrastruktur dan usaha kecil menengah.
Berhentinya program inovasi desa setelah terlaksana selama 2017-2019, bukanlah sebuah pembenaran untuk menghentikan kreatifitas membangun desa menuju masyarakat mandiri dan sejahtera. (ari)